Airmadidi – Menggugah perasaan hati semua anggota DPRD Minut bahkan mereka yang hadir dalam hearing atau dengar pendapat bersama masyarakat yang menolak pertambangan dan pelaku usaha di Pulau Bangka, Rabu (8/10/2014) sore, di ruang rapat kantor DPRD Minut
Ulfa pemilik Mimpi Indah Resort, satu diantara pelaku usaha wisata di Pulau Bangka dengan emosional sedikit terbata-bata menyampaikan dihadapan para anggota DPRD Minut, ia berada di Pulau Bangka melakukan usahanya sudah delapan tahun dan ia sudah berstatus sebagai penduduk Desa Lihunu di Pulau Bangka.
Di awal penyampaiannya, Ulfa terhenti sejenak. Raut wajahnya terlihat sedih dan seolah menahan rasa tangis. Beberapa saat mengendalikan emosinya, barulah Ulfa memulai kembali penyampaian pendapatnya terkait Pulau Bangka.
“Saya orang Toraja, saya tinggalkan Toraja. Kenapa saya pilih Minut? Karna saya suka laut. Saya penyelam. Saya cinta laut. Kita bangga, karna di Pulau Bangka kita bisa sombong untuk dunia akan keindahan alam laut,” kata Ulfa dengan raut wajah sedih.
Dulunya ia mendengar statemen dari pemerintah. Gubernur yang dulunya dukung ecotourism membangun tanpa merusak, sehingga ia lebih yakin berinvestasi. Ditambah dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara untuk memajukan pariwisata. “Dari situ kami yakin, disitu kami berusaha, kami berinvestasi,” ujar Ulfa
Kalau disuruh memilih investasi pariwisata atau investasi pertambangan. Maka, investasi pariwisata dipilihnya dengan keyakinan investasi tersebut bisa dirasakan sampai anak-cucu bagi masyarakat di Pulau Bangka.
“Saya tak bisa membayangkan kalau Pulau Bangka sudah hancur. Kami masyarakat Pulau Bangka mau tinggal dimana lagi? Tolong jangan hancurkan Pulau Bangka. Ingat Tuhan memberikan kita anugerah alam bukan untuk dirusak, tapi untuk kija jaga,” ungkap Ulfa sambil menyeka airmatanya
Sontak saja, pernyataan Ulfa disambut applaus sejumlah anggota DPRD Minut, bahkan Cynthia Erkles mengapresiasi dengan melakukan standing applause.
Di akhir penyampaian, Ulfa mengakui mendukung semua pembangunan yang dilakukan pemerintah. “Kami mendukung pembangunan tanpa menghancurkan,” tandas Ulfa. (robintanauma)