Jerry Lumare
Bitung – Rencana Pemkot menyediakan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bagi ribuan kepala keluarga warga Masata dianggap bukan solusi. Mengingat warga Masata hanya diberikan waktu selama enam bulan untuk menempati Rusunawa, setelah itu harus membayar sewa atau mencari lokasi lain untuk menetap.
“Rusunawa bukanlah solusi bagi mereka (warga Masata, red) karena sifatnya hanya sementara. Sedangkan yang dibutuhkan adalah lahan atau lokasi untuk menetap membangun rumah,” kata pemerhati pemerintahan, Jerry Lumate, Rabu (3/2/2016).
Jerry menilai, Rusunawa tidak akan menyelesaikan masalah bagi warga Masata saat Pemkot melakukan penggusuran melainkan melahirkan masalah baru. Karena otomatis, ribuan kepala keluarga yang nantinya digusur dari lahan yang diklaim Pemkot sebagai lahan KEK tidak memiliki tempat tinggal lagi.
“Pemkot harusnya bijak dan lebih mengutamakan memikirkan nasib warganya, bukan seenaknya menggusur tanpa ada solusi tepat,” katanya.
Harusnya, kata Jerry, Pemkot menyediakan lahan pengganti bagi warga Masata bukan Rusunawa. Karena ribuan kepala keluarga warga Masata adalah warga Kota Bitung yang notabene harus mendapat perhatian dari Pemkot.
“Jadi jika nantinya warga Masata melakukan perlawanan saat penggusuran, saya rasa itu wajar karena mereka tidak tahu harus tinggal dimana setelah digusur Pemkot,” katanya.(abinenobm)