Manado – Kecenderungan orang Indonesia berobat ke luar negeri hingga 2013 ini cukuplah besar. Dan negara tetangga Singapura merupakan negara yang paling banyak didatangi pasien asal Indonesia.
Menurut Prof dr Budi Sampurna, Spf SH, sebenarnya dari segi kualitas antara Rumah Sakit (RS) Singapura dan Indonesia sama. Tapi yang membedakan karena RS di Singapura memberikan pelayanan yang baik bagi pasien Indonesia.
“Kemudian yang paling penting di RS Singapura mereka melakukan promosi secara gencar soal kelebihan RS tersebut,” paparnya dalam Seminar Kesehatan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di Hotel Peninsula Manado, Senin (26/8) kemarin.
Menurutnya, selama ini di Indonesia mempromosikan rumah sakit adalah tabu dan melanggar kode etik kedokteran.
“Namun ternyata mempromosikan kelebihan rumah sakit itu sangat penting dan tidak melanggar aturan. Misalnya, rumah sakit menayangkan iklan di televisi bahwa rumah sakit di Manado punya kelebihan soal penyakit jantung, nanti masyarakat akan tahu, kalau sakit jantung rumah sakit yang bagus ada di Manado. Dan selama ini tidak ada yang melakukan itu, padahal di situ kesempatan meraih pemasukan bagi negara. Sebab, bayangkan saja berapa ratus ribu orang Indonesia berobat ke luar negeri,” imbuhnya sembari menambahkan dirinya menantang para peserta Rakernas PERSI untuk melakukan promosi ke media-media.
Bayangkan saja, dokter asal Singapura dan Malaysia sekolahnya di Indonesia sehingga secara tidak langsung kualitas dan SDM mereka pasti diketahui. “Jadi mereka (para medis Singapura) datang belajar di Indonesia tak hanya masalah ilmu tentang kesehatan tapi juga karakter orang Indonesia sehingga saat mereka berobat dengan mudah mereka layani,” kunci Sampurna. (agust hari)