Airmadidi-Degradasi lahan saat ini semakin meningkat sementara upaya yang dilakukan belum mampu mengimbangi laju kerusakan hutan dan lahan yang sebagian besar diakibatkan oleh ulah warga yang tidak bertanggungjawab.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kehutanan Sulut Ir Herry Rotinsulu dalam sosialisasi Gerakan Perempuan Menanam (GPM) di Desa Matungkas Kecamatan Dimembe Jumat (4/12/2015).
“Rehabilitasi hutan sangat mendesak dilakukan karena kerusakan hutan lebih cepat dibanding penanaman kembali,” jelas Rotinsulu.
GPM digelar agar perempuan Sulut juga ikut terlibat menyelamatkan hutan pasca musim kering yang baru lewat.
Acara ini dibuka oleh Ketua tim penggerak PKK Sulut Dra Tri Rahayu Sumarsono yang diikuti Dharma Wanita Persatuan (DPW) Sulut, PKK Minut, ibu Bhayangkari, DPW UPT Kementerian Kehutanan Sulut dan Dasa Wisma Kecamatan Dimembe serta pemateri Dr Martina Langi akademisi dari Fakultas Pertanian Unsrat Manado.
Tri Rahayu mengajak perempuan Sulut ikut terlibat menanam dan memelihara pohon untuk hidup yang lebih baik. “Gerakan perempuan menanam ini merupakan bagian dari program strategis pemprov, yaitu pelestarian sumber daya alam dan hutan. Kita bukan saja hanya diajak untuk menanam tapi turut juga memelihara hutan dan alam sekitar,” kata Rahayu.(Finda Muhtar)