
Tondano, BeritaManado.com — Digelarnya Kongres Nasional Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) VI di Bumi Niyiur Melambai diharapkan dapat menjadikan kerukunan beragama di Sulawesi Utara semakin kokoh.
Demikian disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Minahasa Drs Robby Longkutoy MM kepada BeritaManado.com, Jumat (19/11/2021).
Menurutnya, Sulut memang layak untuk dijadikan barometer kerukunan umat beragama di Indonesia, karena sejak lama sudah terkenal dengan suasana damai diantara seluruh lapisan masyarakat.
“Kalau ada daerah di Sulut yang dinobatkan sebagai kota atau kabupaten toleransi, bagi saya pribadi itu menjadi kebanggaan seluruh warga masyarakat Sulut,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pun mengharapkan sikap toleransi itu sendiri mulai dipupuk dari lingkungan sosial terkecil yaitu setiap keluarga.
“Jika keluarga kita telah memiliki kehidupan yang rukun dan damai, maka pasti untuk lingkungan sosial yang lebih besar di tengah-tengan masyarakat akan terwujud apa yang disebut toleransi,” tandasnya.
Dampak dari toleransi itu sendiri menurut Robby Longkutoy memang tidak langsung dirasakan, akan tetapi pada waktunya akan menjadikan suatu daerah sebagai rumah perdamaian bagi banyak orang.
“Dengan demikian siapapun yang datang ke daerah itu akan merasa aman dan nyaman. Suasana ini juga dapat berdampak secara sosial dan ekonomi. Masyarakat luar daerah akan tertarik untuk berkunjung dan investor akan berdatangan,” katanya.
Berbicara soal investor, hal itu menurut Robby Longkutoy bisa terjadi pada sektor pariwisata, kesehatan, perdagangan, pendidikan dan lain sebagainya.
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Minahasa, marilah kita mengupayakan toleransi mulai dari diri kita sendiri, keluarga dan kelompok masyarakat dimana kita tinggal,” harapnya.
(Frangki Wullur)