Ratahan – Pekerjaan proyek revitalisasi pusat kota Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) berbandrol Rp 3,4 miliar oleh warga terkesan dikerjakan asal jadi.
Hal ini diungkapkan tokoh masyarakat Kelurahan Wawali, Semuel Montolalu akhir pekan kemarin. “Beginilah hasilnya apa bila proyek dikerjakan sudah lewat beberapa pekan dari masa kontrak. Pasti pihak pengelolah akan memacu pekerjaan, sehingga hasilnya pun bisa dipastikan tidak sesuai,” kata Montolalu.
Sebagaimana hasil pantaua di lokasi pekerjaan, dirinya menuturkan ada banyak kekurangan dalam pekerjaan tersebut. Terutama soal campuran material yang dinilainya tidak sesuai.
“Hasil pekerjaan dalam waktu satu minggu sangat tidak sesuai. Makanya saya ragu dengan kualitas pekerjaan proyek tevitalisasi ini,” tukasnya sembari meminta pengawas proyek untuk proaktif malakukan pengawasan. (Rulan Sandag)