Oleh Ela Mado SE.
Mrk. 1 :16-20
Bapa /ibu/sadara / saudari terkasih dalam hidup kita , mungkin tak jarang kita menemui suatu dilemma dalam mengambil keputusan ataupun suatu tindakan,dilemma adalah suatu perasaan yang timbul disaat kita tidak bisa memilih.mungkin karena berbagai macam alasan yang menjadi sebab akibat terhadap keputusan yang akan kita ambil,sehingga kita acap kali menjadi bimbang dengan apa yang kita lakukan ataupun sikap dan tindakan yang kita ambil dan hal itu kerap kali membuat kita kurang ikhlas dan kurang focus dengan yang kita lakukan karena sifat setengah-setengah yang kita miliki yang disebabkan oleh proses pengambilan keputusan yang diambil dalam situasi dilematis. Dan sebagai umat Allah sifat itu tidak dibenarkan.
Saudaraku yang terkasih, Dalam Bacaan injil tadi Yesus menegaskan dengan memberi contoh sikap yang tegas karena sedari awal Yesus justru datang dengan suatu penegasan! Setelah dibaptis di sungai Yordan Yesus memulai hidup dan karya Nya dihadapan Publik , sejak awal Ia memperjelas MisiNya yakni Memaklumkan Kabar Gembira.
Kita dapat menggaris bawahi 2 hal pokok yang di Ajarkan : Pertama Pertobatan Radikal adalah Kunci Mutlak untuk Masuk dalam kerajaan Allah. Kita ingat bagaimana kisah Nabi Yunus mempertobatkan Orang- Orang Niniwe yang pada awaalnya ogah-ogahan melaksanakan karya perutusan itu tapi akhirnya karena ketegasan Tuhan yang sudah memilihnya,s dengan berbagai cara Nabi Yunus menghindar akhirnya tetap terarah juga pada tugas perutusan yang Tuhan Berikan Padanya dan alhasil penduduk Kota Niniwe terhindar dari Mala petaka Karena pertobatan yang mereka lakukan secara radikal,sepenuh hati. Kedua, pertobatan berkaitan erat dengan percaya akan kabar gembira keselamatan Allah, orang yang bertobat adalah dia yang menerima jalan dan arah baru dalam kehidupannya dengan menerima nilai-nilai dan sikap – sikap Yesus.
Umat yang dikasihi Tuhan, untuk mewartakan pertobatan dan kabar Gembira Yesus merasa membutuhkan tema-teman sekerja agar supaya Ia lebih mudah untuk melaksanakan karyanya lewat Kesaksian hidup bersama para murid-muridnya yang bukan saja sebagai murid, tapi juga sebagai sahabat sekaligus saudara dalam berbagi segala hal. Yesus sadar bahwa walaupun Dia sendiri adalah Allah tapi sebagai manusia juga Ia harus mencari Teman-teman, sahabat-sahabat untuk membantuNya setiap hari , sekaligus untuk menjadi Saksi-saksi perdana tentang segala karya penyelamatannya. Disini menunjukan sifat yesus sebagai manusia sejati yang tak bisa hidup sendirian , Yesus mencerminkan seorang manusia yang hidup bersosialisasi dengan orang lain . Maka itu Dia memanggil Murid-Muridnya . Ia meminta mereka untuk berkomitmen dan kesetiaan serta kesediaan untuk mengikuti Dia setiap waktu. Yesus meminta mereka untuk menyerahkan diri secara total padaNya.. meninggalkan apa yang telah mereka miliki dan beralih kepada Allah.
Ketika Yesus Memanggil Murid –muridnya, Ia memberi mereka misi yang tidk biasa. Ia memanggil mereka untuk “menjala manusia” bagi kerajaan Allah. Hal ini bukan hal yang mudah bagi para murid Yesusu saat itu , apalagi dengan keadaan sosio – politik mereka yang kurang merdeka pada saat itu. Ditambah lagi dengan ‘’sosok’’ Yesus yang masih baru dan belum di kenal dan tugas mereka adalah ‘’memperkenalkan’’ Yesus yang bukan siapa-siapa itu. Hal yang berat dan penuh tantangan,… siapa yang bisa mempercayai mereka?? Dan apa pengaruh mereka?,…sangat berat apalagi tugas menjala manusia?, berarti mencari pengikut untuk ajaran Yesus yang radikal pada masa itu. Dan bagaimana mereka akan bisa berkotbah kalau latar belakang pendidikan mereka kebanyakan kurang memadai?… kenapa Tuhan memilih mereka yang adalah nelayan biasa? Karena Yesus mau menunjukan Kepintaran, Kecakapan, Kekayaan tidak berpengaruh kepada Allah. Cukup percaya dan yakin saja! Dan Allah akan menyelenggarakanhidupmereka.
Dalam memilih para rasul pertama, kita melihat karakteristik kerja Yesus: ia memilih orang yang sangat biasa. Mereka bukan profesional, tidak memiliki kekayaan atau kekuasaan atau ketenaran dalam masyarakat. Yesus memilih orang-orang biasa yang bisa melaksanakan tugas dan melakukannya dengan baik. Yesus tidak ingin orang yang banyak berpikir dan banyak pertimbangan karena AjaranNya melampaui segala ilmu pengetahuan dan ajaran kebajikan apapun karena Dialah asal segala kebijaksanaan. Jadi dengan Yesus kita tidak di ajak berpikir tapi berbuat.
Ketika Tuhan memanggil kita untuk menjadi murid-Nya, kita tidak harus berpikir kita harus ada sesuatu yang dapat kita tawarkan. Yesus berbicara dengan pesan yang sama kepada kita pada hari ini.Kita akan “menjala manusia ” untuk Kerajaan Allah jika kita membiarkan terang Yesus Kristus bersinar melalui kita.Tuhan ingin orang lain melihat terang Kristus di dalam cara hidup kita , menyaksikan sukacita kita menjadi saksi tentang kasih-Nya. (*)
Oleh Ela Mado SE.
Mrk. 1 :16-20
Bapa /ibu/sadara / saudari terkasih dalam hidup kita , mungkin tak jarang kita menemui suatu dilemma dalam mengambil keputusan ataupun suatu tindakan,dilemma adalah suatu perasaan yang timbul disaat kita tidak bisa memilih.mungkin karena berbagai macam alasan yang menjadi sebab akibat terhadap keputusan yang akan kita ambil,sehingga kita acap kali menjadi bimbang dengan apa yang kita lakukan ataupun sikap dan tindakan yang kita ambil dan hal itu kerap kali membuat kita kurang ikhlas dan kurang focus dengan yang kita lakukan karena sifat setengah-setengah yang kita miliki yang disebabkan oleh proses pengambilan keputusan yang diambil dalam situasi dilematis. Dan sebagai umat Allah sifat itu tidak dibenarkan.
Saudaraku yang terkasih, Dalam Bacaan injil tadi Yesus menegaskan dengan memberi contoh sikap yang tegas karena sedari awal Yesus justru datang dengan suatu penegasan! Setelah dibaptis di sungai Yordan Yesus memulai hidup dan karya Nya dihadapan Publik , sejak awal Ia memperjelas MisiNya yakni Memaklumkan Kabar Gembira.
Kita dapat menggaris bawahi 2 hal pokok yang di Ajarkan : Pertama Pertobatan Radikal adalah Kunci Mutlak untuk Masuk dalam kerajaan Allah. Kita ingat bagaimana kisah Nabi Yunus mempertobatkan Orang- Orang Niniwe yang pada awaalnya ogah-ogahan melaksanakan karya perutusan itu tapi akhirnya karena ketegasan Tuhan yang sudah memilihnya,s dengan berbagai cara Nabi Yunus menghindar akhirnya tetap terarah juga pada tugas perutusan yang Tuhan Berikan Padanya dan alhasil penduduk Kota Niniwe terhindar dari Mala petaka Karena pertobatan yang mereka lakukan secara radikal,sepenuh hati. Kedua, pertobatan berkaitan erat dengan percaya akan kabar gembira keselamatan Allah, orang yang bertobat adalah dia yang menerima jalan dan arah baru dalam kehidupannya dengan menerima nilai-nilai dan sikap – sikap Yesus.
Umat yang dikasihi Tuhan, untuk mewartakan pertobatan dan kabar Gembira Yesus merasa membutuhkan tema-teman sekerja agar supaya Ia lebih mudah untuk melaksanakan karyanya lewat Kesaksian hidup bersama para murid-muridnya yang bukan saja sebagai murid, tapi juga sebagai sahabat sekaligus saudara dalam berbagi segala hal. Yesus sadar bahwa walaupun Dia sendiri adalah Allah tapi sebagai manusia juga Ia harus mencari Teman-teman, sahabat-sahabat untuk membantuNya setiap hari , sekaligus untuk menjadi Saksi-saksi perdana tentang segala karya penyelamatannya. Disini menunjukan sifat yesus sebagai manusia sejati yang tak bisa hidup sendirian , Yesus mencerminkan seorang manusia yang hidup bersosialisasi dengan orang lain . Maka itu Dia memanggil Murid-Muridnya . Ia meminta mereka untuk berkomitmen dan kesetiaan serta kesediaan untuk mengikuti Dia setiap waktu. Yesus meminta mereka untuk menyerahkan diri secara total padaNya.. meninggalkan apa yang telah mereka miliki dan beralih kepada Allah.
Ketika Yesus Memanggil Murid –muridnya, Ia memberi mereka misi yang tidk biasa. Ia memanggil mereka untuk “menjala manusia” bagi kerajaan Allah. Hal ini bukan hal yang mudah bagi para murid Yesusu saat itu , apalagi dengan keadaan sosio – politik mereka yang kurang merdeka pada saat itu. Ditambah lagi dengan ‘’sosok’’ Yesus yang masih baru dan belum di kenal dan tugas mereka adalah ‘’memperkenalkan’’ Yesus yang bukan siapa-siapa itu. Hal yang berat dan penuh tantangan,… siapa yang bisa mempercayai mereka?? Dan apa pengaruh mereka?,…sangat berat apalagi tugas menjala manusia?, berarti mencari pengikut untuk ajaran Yesus yang radikal pada masa itu. Dan bagaimana mereka akan bisa berkotbah kalau latar belakang pendidikan mereka kebanyakan kurang memadai?… kenapa Tuhan memilih mereka yang adalah nelayan biasa? Karena Yesus mau menunjukan Kepintaran, Kecakapan, Kekayaan tidak berpengaruh kepada Allah. Cukup percaya dan yakin saja! Dan Allah akan menyelenggarakanhidupmereka.
Dalam memilih para rasul pertama, kita melihat karakteristik kerja Yesus: ia memilih orang yang sangat biasa. Mereka bukan profesional, tidak memiliki kekayaan atau kekuasaan atau ketenaran dalam masyarakat. Yesus memilih orang-orang biasa yang bisa melaksanakan tugas dan melakukannya dengan baik. Yesus tidak ingin orang yang banyak berpikir dan banyak pertimbangan karena AjaranNya melampaui segala ilmu pengetahuan dan ajaran kebajikan apapun karena Dialah asal segala kebijaksanaan. Jadi dengan Yesus kita tidak di ajak berpikir tapi berbuat.
Ketika Tuhan memanggil kita untuk menjadi murid-Nya, kita tidak harus berpikir kita harus ada sesuatu yang dapat kita tawarkan. Yesus berbicara dengan pesan yang sama kepada kita pada hari ini.Kita akan “menjala manusia ” untuk Kerajaan Allah jika kita membiarkan terang Yesus Kristus bersinar melalui kita.Tuhan ingin orang lain melihat terang Kristus di dalam cara hidup kita , menyaksikan sukacita kita menjadi saksi tentang kasih-Nya. (*)