Ramlan Ifran saat menggelar Reses di Kampung Empang
Bitung – Ada yang menggelitik di pelaksanaan Reses anggota DPRD Kota Bitung, Ramlan Ifran di Kampung Empang Kelurahan Kakenturan Satu Kecamatan Maesa, Jumat (29/03/2019).
Dalam Reses itu, warga mempertanyakan kinerja anggota DPRD Kota Bitung khususnya Dapil Maesa yang tidak pernah lagi mendatangi Kampung Empang untuk mendengar dan menyerap keluhan-keluhan masyarakat.
Malah salah satu warga, Ilyas Rahman dengan tajam menyebut apa yang dikerjakan Ramlan Ifran sebagai anggota DPRD mendampingi pemasangan lampu jalan serta perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Maesa hanyalah pencitraan dan pembodohan masyarakat.
“Sebagai masyarakat Maesa kami terusik dan ingin bertanya apakah Bapak, apakah selama ini turun ke masyarakat hanya untuk pencitraan dan pembodohan kepada masyarakat? Karena bapak terlalu rajin turun ke masyarakat, dibandingkan anggota DPRD lain,” tanya Ilyas.
Bahkan Ilyas menyinggung kehadiran kader Partai NasDem ini di setiap lokasi perbaikan jalan dan pemasangan lampu jalan yang memang menjadi pengeluhan masyarakat.
“Kalau memang itu menggunakan aggaran pemerintah, buat apa Bapak hadir disitu? Apakah untuk pencitraan?,” tanya Ilyas lagi.
Mendapat pertanyaan mengejutkan itu, Ramlan menanggapi dengan tersenyum dan menyampikan jika dirinya baru akan genap dua tahun menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bitung setelah menggantikan posisi Alm Athonius Supit.
Dia mengaku, semenjak resmi dilantik, waktunya lebih banyak tersita untuk mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang didapatkan saat turun ke masyarakat.
“Salah satu tugas anggota DPRD adalah sebagai penyambung lidah rakyat, saat masyarakat datang mengeluhkan masalah penerangan jalan atau rusaknya jalan misalnya, apa bapak-ibu sekalian mau saya biarkan tanpa saya kawal hingga selesai?,” tanya Ifran kepada warga.
Ramlan juga mengaku harus mengawal pemasangan lampu jalan, agar pemasangan lampu sesuai dengan aspirasi yang masuk, jangan sampai tidak tepat dan mengecewakan masyarakat.
“Kenapa saya dampingi saat pemasangan lampu jalan dan perbaikan jalan? Jangan sampai sudah terang namun dipasang lampu lagi, itu namanya mubazir. Dan yang lebih penting lagi itu tidak adil, karena masih banyak warga yang belum menikmati penerangan serta jalan bagus,” katanya.
Soal pembodohan, Ramlan dengan santai menjawab, tak terbersit dalam benaknya untuk melakukannya.
“Pembodohan itu jika saya menerima gaji tapi tidak bekerja. Bapak-ibu sekalian suka kalau saya biarkan aspirasi dan tidak pernah berada di kantor DPRD saat masyarakat membutuhkan, tapi saya menerima gaji penuh? Saya bekerja karena masyarakat mempercayakan tanggung jawab berat untuk saya pikul di DPRD. Makanya saya akan selalu berusaha memperjuangkan aspirasi masyarakat, sepanjang tahun bukan lima tahun sekali,” jelasnya.
Dirinya juga menyatakan, pembodohan itu saat anggota DPRD hanya berkantor hari Senin dan sisanya lebih banyak berada di luar daerah tanpa turun ke lapangan selain menggelar Reses.
“Kalau memang Bapak-ibu mau saya seperti itu, mari kita tandatangan surat pernyataan biar saya tidak perlu lagi turun lapangan mendengan keluhan Bapak-ibu dan lebih banyak berada di luar daerah,” katanya.
Wargapun paham dan mengapresiasi kinerja Ramlan sebagai anggota DPRD yang betul-betul mau memberi diri melayani kendati baru dua tahun menjabat.
“Atas nama warga Empang kami berterimakasih kepada Pak Ramlan yang sudah memasang lampu jalan setelah bertahun-tahun gelap gulita saat malam dan retan tindakan kriminal, namun kini sudah terang benderang,” kata salah satu warga, Rahni.
(abinenobm)