Matungkas – Kondisi jalan yang menghubungkan Desa Matungkas ke Desa Paniki semakin tidak kondusif untuk dilalui kendaraan besar semisal truk.
Ini diakibatkan, banyaknya ruas jalan berlobang. Buruknya sistem drainase turut mempersempit badan jalan, akibat tergerus air.
Padahal jalur ini kerab dijadikan jalur alternatif jika terjadi kemacetan di jalan bypass Airmadidi. Disisi lain, jalur ini juga menjadi jalur distribusi utama kendaraan trus pengangkut gasl elpiji bersubsidi.
Sayang, jalan ini menjadi rawan kecelakaan ketika jalur menjadi padat. Seperti yang terjadi Kamis (6/11/2014) malam.
Sejumlah truk pengangkut elpiji tampak terperosok ke lubang yang mengakibatkan kemacetan panjang. Bagi kendaraan roda empat, bahkan membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk lolos di jalur ini.
Memang, sudah ada pengaspalan di lima kilometer (Km) awal ketika memasuki jalan perkebunan Desa Matungkas.
Begitu juga di Desa Paniki, tepatnya dari perbatasan Manado-Minut sampai depan kantor PLN Paniki, pun sudah di aspal.
Namun, lepas dari kantor PLN Paniki hingga kebun Desa Matungkas, kondisi jalan masih rusak dan sempit.
“Kalau jalannya seperti ini bisa-bisa terjadi kecelakaan. Karena jalan ini juga sering longsor akibat drainase yang rusak,” keluh Jemmy Suhartono, salah satu warga Matungkas yang biasa melewati jalur ini.
Warga berharap secepatnya Pemkab Minut dapat memperbaiki jalan tersebut sebelum memakan korban lebih banyak.
“Dulu jalan ini menjadi andalan kalau macet di Airmadidi, tapi sekarang sangat rawan kecelakaan karena jalan sangat rusak,” sambung Arnold Rembet, warga Dimembe.
Sebelumnya, Bupati Minut Sompie Singal menjanjikan jalan ini secepatnya akan diperbaiki.
“Perbaikannya sementara dilakukan. Semoga dapat selesai tepat waktu,” ujar Bupati.(finda)