Manado, BeritaManado.com — Gelaran Prabowo Pulang Kampung yang digelar pada Senin (5/2/2024) lalu hingga kini masih menyisakan banyak cerita, baik di Sulut maupun di nasional.
Antusias warga Sulawesi Utara menyambut kedatangan calon presiden RI nomor urut 2 ini memang tidak main-main.
Acara tersebut bahkan sampai dilaksanakan di 2 tempat berbeda demi menjaga agar tidak terjadi tumpukan massa, yaitu di kampung halaman ibu dari Prabowo yaitu Langowan, Kabupaten Minahasa pada siangnya dan Kota Manado pada sore hari.
Namun, massa yang ingin bertemu langsung dengan Prabowo mulai menanti sejak di Bandara Sam Ratulangi Manado dan memenuhi sepanjang ruas jalan yang akan dilewati rombongan.
Kemacetan pun tak dapat dihindari dan rombongan butuh waktu lebih dari 3 jam untuk tiba di Langowan meski sedang berada dalam pengawalan.
Begitu juga saat menuju Manado, antusias warga tak kunjung padam namun justru lebih semangat menanti datangnya Prabowo Subianto.
Prabowo dan rombongan pun tiba jelang malam hari di Lapangan KONI Sario Manado karena tak mampu melaju akibat padatnya massa yang sudah menanti sejak pagi di luar lokasi kegiatan.
Menariknya, meski di Langowan masih panas terik karena siang dan di Manado turun hujan lebat namun semangat Ok Gas tak pernah padam.
Lautan manusia yang diprediksi ratusan ribu orang ini memenuhi tempat kegiatan, baik di Lapangan Schwarz Langowan maupun di Manado.
Di Kota Manado nyata terlihat saat masih ada begitu banyak orang yang tidak bisa masuk ke lapangan KONI karena kondisi lokasi sudah sangat penuh.
Selain itu, masih begitu banyak lagi massa yang memilih untuk berpencar dan meramaikan hari itu dengan memutar lagu-lagu dari Paslon 02 seperti Ok Gas dan Kakak Baju Biru dan lainnya.
Namun, dengan banyaknya fakta di lapangan, masih saja ada yang menganggap jika antusias ratusan ribu massa yang menyambut Prabowo Subianto tersebut hanyalah editan semata.
Dugaan tersebut telah bermunculan sejak waktu kejadian bahkan hingga kini di berbagai platform media sosial dan berita.
Terkait hal tersebut, Ketua DPD PSI Bitung yang juga caleg nomor urut 1 PSI untuk DPRD Bitung dapil Madidir-Girian, Jovianus Kaunang hanya menanggapi dengan santai.
Menurut Jovianus, sejauh apapun fakta yang ditunjukkan, kalau pada dasarnya tidak suka sudah pasti akan menolak fakta.
“Jadi sebagaimana yang selalu disampaikan Pak Prabowo dan Mas Gibran serta Ketum PSI Bro Kaesang, senyumin aja atau balas jo deng senyum. Itu jauh lebih baik,” ujar Jovianus, Rabu (7/2/2024).
Jovianus mengatakan, yang penting publik sebenarnya tahu mana yang benar, apakah itu editan atau bukan karena macetnya Manado, Tomohon dan Langowan bukan rekayasa.
“Lelahnya kita yang menerjang macet dan lautan manusia, tahan lapar, haus, panas, hujan, kita yang rasa. Bagaimana kita tetap berapi-api meski sebenanrnya lelah, kita juga yang rasa, semua jadi tak terasa karena kita tahu pilihan yang kita ambil adalah yang terbaik,” kata Jovianus.
Itu sebabnya, Jovianus pun berharap, tidak ada kader PSI, terutama bro dan sis di PSI Bitung yang terpancing dan membalas segala tudingan editan dan lainnya dengan bahasa yang kurang terpuji.
Hal itu karena PSI mengusung gaya berpolitik yang santun namun tetap menyenangkan.
“Kalau di Bitung sudah luar biasa mereka. Santun dan santuy, politik dengan riang gembira. Kalau ada yang bilang editan, balas jo deng senyum,” pungkas Jovianus.
(srisurya)