Mitra – Suasana sepi kantor Bupati Minahasa Tenggara usai merayakan Natal yang hanya dihadiri oleh sejumlah PNS , Kamis (27/12) tiba-tibah pecah dengan riuh dan teriakan, setelah sekitar pukul 14:00 Wita, ratusan mahasiswa secara serentak dan tiba-tiba menduduki kantor Bupati.
Kedatangan mahasiswa ini mempertanyakan soal realisasi pembayaran beasiswa tahun anggaran 2012 yang hingga memasuki akhir tahun 2012 ini belum mereka terima. Salah satu koordintor aksi menuturkan, bahwa sejauh ini mereka hanya di janjikan namun belum ada kejelasan soal realisasi pembayaran. “Kita sudah dijanjikan bahwa pada pertengahan bulan ini (Desember, red) Pemkab akan segara merealisasikannta. Namun hingga kini, kami tak kunjungi menerima bea siswa,” ujar salah satu Mahasiswa.
Adapun tuntutan mahasiswa yang dibacakan saat orasi ini adalah, mereka menilai pendataan yang dilakukan pihak Pemkab tidak objektif, serta menilai pihak Pemkab Mitra lebih menganak emaskan para mahasiswa yang belajar di luar Negeri dan juga yang ada di universitas yang ada di Pulau Jawa. “Masakan kita mahasiswa lokal dibiarkan terkatung-katung soal pembayaran beasiswa, sementara mahasiswa di luar negeri dan di luar daerah\ diistimewakan, bahkan dengan anggaran yang sangat besar. Yang kami ketahui, ada sejumlah mahasiswa yang di biayai Pemkab di Luar Negeri dan di luar daerah, ada yang pulang karena nilai anjlok, dan menurut kami itu telah menghabur-hamburkan uang,” ujar perwakilan mahasiswa sembari meminta pihak Pemkab untuk mengevaluasi hal ini.
Sementara Pihak Pemkab Mitra yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Ir Elly Sangian MSi saat menyambut para mahasiswa, dengan bijak mendengar dan mengarahkan mahasiswa untuk dapat melakukan musyawarah dan mengundang sejumlah perwakilan mahasiswa. Sangian yang juga selaku Ketua Tim Teknis Penerimaan calon penerima bea siswa, mengaku bahwa hingga kini pihaknya telah melakukan perekrutan sesuai Petunjuk Teknis, dimana ada kriteria yang di tetapkan bagi para penerima bea siswa, serta pastinya dana ini akan segera di cairkan.
“Kita tetap mengacu pada petunjuk Teknis, dan saat ini kami sementara melakukan verifikasi bagi nama-nama yang telah dimasukan,” jelas Sangian didampingi Sekretaris Diknaspora, Dra Sintje Sumeke SPd. Sangian pun mengakui bahwa apa yang menjadi tuntutan para mahsiswa adalah hal yang wajar, dan meminta para mahasiswa untuk tetap menyampaikan semua aspirasi dengan tertib dan sopan.(dul)