Tamu Hotel Mengeluh karena Merasa Tidak Nyaman
Manado – Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara KPU Sulut di Manado Tateli Beach Resort, eks Hotel Sedona, yang berlangsung kemarin hingga Kamis (24/04/2014) terus dipertanyakan warga.
Pasalnya, rapat pleno mendapat penjagaan ketat ratusan aparat kepolisian, bahkan terkesan sangat dibatasi akses masyarakat untuk mengetahui hasil pleno.
Tokoh pemuda Sulut Pedi Soetomo menilai KPU terlalu mencari alasan sehingga memperketat dan membatasi warga melihat pesta demokrasi ini.
“Ini pesta rakyat. Hajatan rakyat, warga jadi bertanya, kenapa rapat pleno terbuka kok ternyata tertutup, ada apa?” tukasnya.
Soetomo menilai pembatasan akses tersebut akan mempengaruhi indeks demokrasi Sulawesi Utara tahun 2014.
“Bayangkan, wartawan juga dibatasi dengan alasan harus memiliki tanda pengenal khusus dari KPU. Mestinya yang diutamakan hanya pengamanan melalui pemeriksaan di pintu masuk, misalnya pemeriksaan senjata tajam atau barang-barang terlarang lainnya, bukannya membatasi wartawan untuk meliput,” tegasnya.
Pantauan beritamanado, penjagaan ketat dilakukan mulai dari pintu palang masuk kawasan hotel. Ratusan polisi disiagakan di luar dan dalam hotel. Siapapun yang masuk kawasan hotel tak luput dari pemeriksaan, tak terkecuali tamu hotel.
“Kalau kami tahu ada acara dengan penjagaan seperti ini, pasti kami tidak mau menginap di hotel ini,” tukas salah-satu tamu hotel yang ditemui BeritaManado.com di lobi hotel. (Jerry)