Rith Analin Osok
Jakarta – Di balik keceriaannya, Rith Analin Osok memiliki pemikiran mendalam mengenai bagaimana dirinya dapat berkontribusi terhadap masyarakat.
“Sewaktu duduk di bangku SMP, saya bercita-cita menjadi seorang dokter karena ingin bisa menolong pasien yang tidak mampu,” jelas gadis berusia 18 tahun ini.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, Rith menemukan sudut pandang baru yang akhirnya mempengaruhi jalan hidupnya. “Jika saya menjadi dokter, maka jumlah pasien yang dapat saya tolong tidak banyak karena tenaga satu orang itu terbatas,” ujarnya dengan penuh semangat kepada BeritaManado.com.
“Jadi, mengapa saya tidak menjadi pengusaha saja? Saya bisa membangun rumah sakit untuk mereka yang kurang beruntung, dan memperkerjakan dokter-dokter handal. Dengan begitu, akan ada lebih banyak orang yang bisa saya bantu,”
Pemikiran itulah yang akhirnya mendorong gadis asal Sorong, Papua ini mengambil jurusan General Management di Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), the Sampoerna University.
Selain membekali dengan ilmu bisnis yang akan membantunya mewujudkan cita-citanya, ia juga berkesempatan menyelesaikan program sarjananya dengan pendidikan berstandar Amerika Serikat. Ini dapat terjadi karena USBI, the Sampoerna University memilki kerjasama dengan intitusi pendidikan ternama di sana.
“Dengan menempuh pendidikan di USBI, the Sampoerna University, selain memperoleh pendidikan bertaraf internasional, saya juga dapat memiliki berbagai pengalaman baru yang menarik di sana,”
Rasa kepedulian sosialnya yang tinggi didasari salah satunya oleh pengalaman hidupnya sendiri. Bagi orangtua Rith yang berprofesi sebagai petani di Sorong, kendala finansial menjadi faktor utama yang mengancam kelanjutan pendidikan tinggi Rith.
Untungnya, kegigihan Rith meraih cita-citanya membantunya meraih prestasi memukau semasa duduk di bangku SMP, yang akhirnya membuahkan hasil yang positif.
Yaitu, Rith memperoleh dana bantuan pendidikan dari Putera Sampoerna Foundation untuk bersekolah di ASBI, the Sampoerna Academy, sekolah berasrama setingkat SMA yang berada di bawah naungan Foundation. Rith jadi memilki harapan yang lebih terang untuk menggapai mimpinya membangun sebuah rumah sakit di masa depan.
Masa transisi yang dialami seorang siswa SMA ketika memasuki dunia perkuliahan kerap menghadirkan tantangan tersendiri. Namun Rith tidak merasakan kendala berarti berkat pendidikan yang diterimanya selama bersekolah di Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI), the Sampoerna Academy.
Sebagai pelajar yang sudah menempuh ilmu di ASBI dan sedang di USBI, Rith berada dalam sebuah perjalanan pendidikan yang bernama Sampoerna School System.
Perjalanan pendidikan ini dirancang oleh Putera Sampoerna Foundation yang membimbing siswa mulai dari tingkat SMA, berlanjut ke tingkat universitas, hingga akhirnya ketika mereka mengembangkan karir setelah lulus. Putera Sampoerna Foundation juga memastikan bahwa mereka dapat berkontribusi secara positif kepada komunitas asal daerah mereka.
“Saya bersyukur sekali mendapatkan pelajaran dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di ASBI,” jelas Rith mengenai kurikulum pendidikan ASBI yang menerapkan International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) dari University of Cambridge.
Hal ini dirasanya sangat membantu ketika melanjutkan pendidikan ke USBI, the Sampoerna University yang juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Selama tiga tahun belajar di ASBI, Rith juga mempelajari sejumlah soft skills serta nilai-nilai seperti kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepedulian sosial.
Nilai-nilai tersebutlah yang menjadi elemen kunci dari Sampoerna School System yang memilki visi untuk menciptakan pemimpin masa depan yang berkaliber tinggi.
Selain bercita-cita membangun rumah sakit bagi kalangan tidak mampu, Rith masih memilki komitmen untuk membantu adik-adik kelasnya memperoleh pendidikan seperti yang pernah dia peroleh.
Ia berharap, dengan memberikan kontribusi balik atas dana bantuan pendidikan yang dia sudah peroleh, ia bisa memberikan kesempatan kepada adik-adik kelasnya mengikuti pendidikan yang berkualitas.
“Saya percaya bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua sebagai bagian dari masyarakat. Termasuk saya yang pernah menerima kesempatan emas tersebut. Sebagai warga negara Indonesia, saya tentunya ingin mengambil bagian dalam membangun negara ini. Penting sekali untuk dapat berkontribusi agar Indonesia menjadi bangsa yang kompeten dan tidak memalukan di mata dunia,” ujar Rith.
Rith dan rekannya di ASBI berhasil mengukir prestasi di tingkat nasional. Mereka memenangkan juara I pada lomba Choir Competition, Symphonico Fest 2013. Rith begitu mencintai daerah tempat ia lahir dan dibesarkan. Dia kerap menampilkan kemampuan tari daerah Papua.
Rith mengumpamakan kehidupannya sebagai mahasiswa sebagai ‘pejuang muda.’ Rith mengungkapkan bahwa seorang mahasiswa sebaiknya tidak hanya aktif di dalam kelas.
Ada baiknya mereka mengikuti berbagai kegiatan di kampus, yang tujuannya adalah untuk mengembangkan diri menjadi individu yang lebih positif dan dapat bersosialisasi serta mengembangkan networking dari usia muda.
“Networking itu justru harus dimulai dari masa sekarang, karena kita ‘nggak akan pernah tahu, ‘kan. Siapa tahu ternyata suatu hari teman kuliah, teman seperjuangan kita menjadi CEO atau bahkan Presiden RI,” jelas Rith.
Kepemimpinan memiliki peran penting dalam mempersiapkan masa depan dan berkontribusi terhadap masyarakat. Mengenai hal ini, Rith percaya menghormati orang lain, disiplin, dan taat adalah karakteristik utama yang harus dimiliki seorang pemimpin.
“Ia juga harus mengerti apa tujuan sebenarnya ia menjadi pemimpin, apakah hanya untuk kepentingan pribadi, atau memang mau melayani orang lain.”
Dengan semangatnya untuk berkontribusi, dan pendidikan yang telah ia terima di dalam Sampoerna School System, Rith pasti tidak akan menemui kesulitan menghidupkan nilai-nilai tersebut. (*/risat)