Manado – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Max Tatahede mengatakan, kerugian akibat bencana yang terjadi dalam dua pekan mencapai Rp2 miliar. “Kerugian tersebut terhitung dari bencana angin puting beliung di Mapanget Barat, tanah longsor di Bumi Nyiur dan Ranotana serta kebakaran di Maasing dan Teling,” kata Tatahede, Senin.
Tatahede menjelaskan, dalam bencana yang terjadi di beberapa wilayah di Manado, mulai 25 Agustus sampai 6 September menyebabkan kerugian sekitar Rp150-200 juta, yang ditotal mencapai angka Rp2 miliar. “Nilai kerugian memang belum pasti dan masih sedang dalam penghitungan, tetapi hitungan kasar menunjukan angka tersebut,” kata Tatahede.
Ia menyebutkan bencana angin puting beliung menyebabkan empat tempat tinggal dan satu rumah ibadah rusak, kemudian kebakaran di Maasing menghanguskan sembilan rumah, di Teling tiga rumah, tanah longsor di Bumi dua rumah rusak parah dan ada korban jiwa tiga orang, kemudian di Ranotana hanya satu rumah rusak parah tanpa korban jiwa.
Ia mengatakan dalam bencana-bencana tersebut, pemerintah sudah memberikan bantuan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Wali Kota Manado, tinggal menunggu pemberian bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Pusat. “Kami sudah melakukan sesuai ketentuan yakni melaporkan ke Wali Kota Manado, kemudian menyampaikan usulan ke pusat dan menunggu BPB nasional memproses permohonan bantuan,” kata Tatahede.(der)