Manado – Menghadapi awal musim tanam, Pupuk Kaltim melakukan sosialisasi produk dan distribusi pupuk ke distributor dan awak media di Hotel Aryaduta, Kamis (6/4/2017).
Acara dibuka oleh Superintendent Publikasi dan Dokumentasi Departemen Humas Pupuk Kaltim, Sugeng Suedi.
Pemasaran PSO 2, Yohannes Arief Harianto menjelaskan proses distribusi pupuk. Pencapaian produksi urea PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus meningkat seiring dengan beroperasinya lima pabrik Pupuk Kaltim setelah dilakukan perbaikan tahunan.
Terkait dengan kesiapan dalam menghadapi musim tanam, Pupuk Kaltim telah menyediakan stok urea subsidi sebanyak 286.508 ton, sedangkan untuk stok NPK subsidi sebanyak 25.610 ton sampai dengan 30 Maret 2017.
Yohannes Arief Harianto menambahkan, realisasinya Pupuk Kaltim telah menjual 352.648 ton Urea Subsidi ke wilayah distribusi Pupuk Kaltim. Sedangkan untuk NPK subsidi, Pupuk Kaltim telah menjual sebanyak 66.865 ton.
“Penjualan pupuk bersubsidi dilakukan Pupuk Kaltim untuk memenuhi kebutuhan petani/kelompok tani sepanjang tahun, khususnya selama masa musim tanam yang saat ini masih berlangsung, sedangkan untuk wilayah Provinsi Sulut sampai bulan maret terealisasi 1.466 ton, alokasi yang ditetapkan sebesar 1.830 ton atau sudah 80% dan realisasi sejak 1 Januari hingga 30 Maret sebesar 5.864 ton dari alokasi untuk tahun 2017 sebesar 16.859 ton atau sudah 28% untuk kebutuhan satu tahun,” terang Yohannes Arief Harianto.
Lanjutnya, untuk menjaga kebutuhan pupuk di daerah, pengadaan pupuk urea bersubsidi selain dari Bontang, Kalimantan Timur juga akan dipasok dari beberapa Distribution Center (DC) yang tersebar di Surabaya, Banyuwangi, Semarang dan Makassar.
Hal ini untuk terus menjaga stok aman yang telah ditentukan oleh SK Mentan. Pada musim tanam saat ini, Pupuk Kaltim telah meningkatkan stok di daerah melebihi dari ketentuan yang berlaku.
“Hal-hal antisipatif lainnya juga terus dilakukan Pupuk Kaltim dalam menghadapi musim tanam, seperti meningkatkan sistem monitoring stok dengan penggunaan aplikasi Distribution Planning Control System (DPCS) dan penjualan serta penambahaan kapasitas produksi melalui pengoperasian kelima Pabrik Pupuk Kaltim dengan rate maksimal,” jelas Yohannes Arief Harianto. (***YohanesTumengkol)