Minsel, BeritaManado.com – Hasil seleksi yang dikeluarkan Panitia Seleksi (Pansel) Tenaga Harian Lepas (THL) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) akhirnya mengundang banyak kontroversial disejumlah pihak.
Hal itu terlihat saat puluhan THL yang tersebar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Minsel, Senin (17/5/2021)
Alasannya, ingin menyuarakan aspirasi mereka dikarenakan tidak lagi terakomodir sebagai THL tahun 2021.
Amelia Ruasey asal Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang adalah salah satu THL yang sudah 13 tahun bekerja di RSUD Minsel dipercayakan untuk menyampaikan aspirasi para THL tersebut.
Amelia menyuarakan agar mempertimbangkan kembali dengan nasib mereka yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai tenaga medis dan staf RSUD Minsel.
“Kami tidak persoalkan hasil seleksi atau tidak menerima para THL yang baru. Tapi mengapa kami yang sudah lama dikorbankan. Belum tentu pengalaman yang kami miliki dengan THL yang baru,” tutur Amelia.
Amelia juga mempertanyakan tentang salah satu persyaratan yang telah dikelurkan Pansel.
“Kami sudah lama bekerja sudah pasti kami mendapat pengalaman lumayan bayak. Kan.. Pensel mengeluarkan persyaratan salah satunya yang suda bepengalaman. Apakah kami belum berpengalaman selama 13 Tahun? Karna kecintaan kami dengan pekerjaan ini dan kecintaan juga RSUD yang ada sehingga kami bertahan. Meski banyak manis pahitnya kami alami,” jelasnya.
Sementara itu para THL disambut sejumlah anggota Dewan dari Fraksi Golkar, Nasdem dan Demokrat.
Roby Sangkoy dari Fraksi Golkar mengatakan siap menampung aspirasi para THL yang datang tersebut.
“Kami menyambut baik dengan kedatangan bapak, ibu, saudara-saudari. Sebagai wakil rakyat, tugas kita menyampaikan aspirasi kepada eksekutif sebagai pengambil kebijakan, apabila tidak didengar nati, kita akan melakukan sesuai dengan tupoksi kita dalam segi politik anggaran nanti untuk menekan pihak eksekutif,” tegas Sangkoy
(RonaldKalalo)