Bitung – Kendati di Kota Bitung ada sejumlah perusahaan minyak kelapa namun hingga kini belum ada kontribusi apa-apa terhadap para petani kopra. Malah boleh dikatakan, perusahaan minyak kelapa tutup mata dan tidak mau tahu persoalan yang dihadapi para petani saat ini yang membutuhkan bibit untuk peremejaan kelapa.
Buktinya, belum ada satupun perusahaan yang tergerak untuk membantu para petani. Malah menganggap persoalan memberikan bantuan bibit kelapa terhadap para petani lucu dan tidak masuk akal, seperti yang diutarakan Branch Manager PT Salim Ivomas Kota Bitung, Stevanus Prasethio, Kamis (29/3).
“Sangat lucu jika daerah nyiur melambai sebagai sumber kelapa membutuhkan bibit kelapa, apalagi harus kami bantu,” kata Prasethio sambil tertawa.
Menurutnya, jika nantinya pihaknya memberikan bantuan bibit kelapa bagi para petani dalam rangka peremajaan, belum tentu juga hasil kelapa tersebut dijual ke PT Salim Ivomas atau PT Bimoli.
“Tugas untuk melakukan peremajaan kelapa adalah tanggung jawab pemerintah setempat, bukan kami,” tegasnya.
Ia sendiri mengakui jika saat ini banyak pohon-pohon kelapa yang sudah sangat tinggi dan tidak lagi produktif. Namun sayang pihaknya tidak memiliki program untuk membantu para petani kelapa melakukan peremajaan.
Sementara itu, Kadis Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kota Bitung, Lisye Macawalang mengaku sangat menyayangkan pernyataan Prasethio tersebut. Padahal menurut Macalawang, PT Bimoli sudah banyak memperoleh keuntungan dari penjualan para petani tapi selama ini tidak ada kontribusi atau program kemasyarakatan dari perusahaan untuk petani kelapa.
“Kami akan berkoordinasi kembali soal pernyataan tersebut, dan kami minta PT Bimoli jangan asal bicara serta tidak memiliki kepedulian,” kata Macawalang. (en)
Bitung – Kendati di Kota Bitung ada sejumlah perusahaan minyak kelapa namun hingga kini belum ada kontribusi apa-apa terhadap para petani kopra. Malah boleh dikatakan, perusahaan minyak kelapa tutup mata dan tidak mau tahu persoalan yang dihadapi para petani saat ini yang membutuhkan bibit untuk peremejaan kelapa.
Buktinya, belum ada satupun perusahaan yang tergerak untuk membantu para petani. Malah menganggap persoalan memberikan bantuan bibit kelapa terhadap para petani lucu dan tidak masuk akal, seperti yang diutarakan Branch Manager PT Salim Ivomas Kota Bitung, Stevanus Prasethio, Kamis (29/3).
“Sangat lucu jika daerah nyiur melambai sebagai sumber kelapa membutuhkan bibit kelapa, apalagi harus kami bantu,” kata Prasethio sambil tertawa.
Menurutnya, jika nantinya pihaknya memberikan bantuan bibit kelapa bagi para petani dalam rangka peremajaan, belum tentu juga hasil kelapa tersebut dijual ke PT Salim Ivomas atau PT Bimoli.
“Tugas untuk melakukan peremajaan kelapa adalah tanggung jawab pemerintah setempat, bukan kami,” tegasnya.
Ia sendiri mengakui jika saat ini banyak pohon-pohon kelapa yang sudah sangat tinggi dan tidak lagi produktif. Namun sayang pihaknya tidak memiliki program untuk membantu para petani kelapa melakukan peremajaan.
Sementara itu, Kadis Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kota Bitung, Lisye Macawalang mengaku sangat menyayangkan pernyataan Prasethio tersebut. Padahal menurut Macalawang, PT Bimoli sudah banyak memperoleh keuntungan dari penjualan para petani tapi selama ini tidak ada kontribusi atau program kemasyarakatan dari perusahaan untuk petani kelapa.
“Kami akan berkoordinasi kembali soal pernyataan tersebut, dan kami minta PT Bimoli jangan asal bicara serta tidak memiliki kepedulian,” kata Macawalang. (en)