Bitung – Proses pengerjaan jembatan Kuala Bir di perbatasan Kelurahan Girian Atas dan Kelurahan Manembo-nembo dianggap menjadi pemicu kemacetan.
Pasalnya, arus lalintas yang biasanya terpecah saat masuk dan keluar Kota Bitung kini menumpuk di jalur utama hingga terjadi kemacetan panjang di perempatan Girian dan sekitarnya.
Hal itu tak ditampik Kasat Lantas Polres Bitung, AKP Andri Permana SIK yang menyatakan pembongkaran jembatan Kuala Bir mengakibatkan arus kendaraan hanya bisa diarahkan melalui jalan poros utama.
“Kami coba melakukan rekayasa arus lalulintas namun atrian panjang kendaraan tetap tak bisa dihindari karena semua kendaraan menumpuk di satu ruas jalan,” katanya, Rabu (20/09/2017).
Upaya rekayasa arus lalulintas itu kata mantan Kapolsek Tikala ini, kendaraan yang masuk ke Kota Bitung ketika sampai di jembatan Manembo-nembo berbatasan dengan Girian Atas, maka dialihkan belok kiri menuju perempatan Pinokalan untuk seterusnya menyusuri jalan 46.
“Pengalihan kendaraan tersebut hanya berlaku untuk kendaraan pribadi, Angkot dan truk berukuran kecil,” katanya.
Untuk arus kendaraan dari arah Kota Bitung menuju luar kota, kata dia, jika memang kelihatan sudah padat hingga antrian panjang, dialihkan ke bagian bawah atau ke Kelurahan Girian Bawah melewati pertigaan Leony depan Dodik Secata B.
“Tapi untuk kendaraan tronton dan kendaraan besar lainnya tetap melewati perempatan Girian atau jalur utama. Baik yang masuk atau keluar tetap ikut jalan utama,” katanya.
Ia juga mengatakan, antrian panjang kendaraan terjadi sore hari ketika jam kantor tutup, namun itu selalu diantasi dengan menempatkan personil di lokasi untuk mengatur arus lalulintas.
“Kami hanya berharap proyek selesai tepat waktu agar kemacetan tak terus terjadi,” katanya.(abinenobm)