Manado – Dugaan pemberian uang kepada ketua DPRD dalam proses pergantian antar waktu (PAW) mengalir di DPRD Sulut. Wakil ketua DPRD Arthur Kotambunan siap membuka praktik terlarang dengan modus ‘memaksa’ calon anggota DPRD dalam proses PAW untuk memberikan pelicin.
“Saya diberitahukan beberapa anggota dewan hasil PAW, mereka diminta untuk memberikan pelicin agar proses PAW mereka berjalan lancar. Ini tindakan tidak terpuji dan mencoreng lembaga dewan,” ujar Arthur Kotambunan kepada wartawan, Rabu (19/02/2014) sore, sambil menyebutkan beberapa nama anggota DPRD hasil PAW yang diminta uang pelicin sebagai upeti.
Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, Kotambunan menantang wartawan untuk menanyakan langsung kepada legislator hasil PAW.
“Silahkan tanya, mereka sendiri yang mengatakan kepada saya,” tukas Kotambunan.
Feronika Ponto, salah-satu anggota DPRD hasil PAW yang dikonfirmasi wartawan membenarkan hal tersebut. Namun, srikandi dapil Bolmong yang menggantikan Fidel Damopolii ini enggan menyebut nama. “Iya, benar, tapi silahkan tebak sendiri,” tulis Ponto melalui pesan BBM, Rabu sore.
Meiva Lintang yang coba dikonfirmasi beritamanado, Rabu (19/02) malam, melalui selular nomor 082190461XXX tidak bisa tersambung. Informasi diterima, anggota DPRD dapil Nusa Utara ini sedang berada di kabupaten Talaud.
Namun usai menandatangani revisi APBD 2014 pekan lalu, Meiva Lintang sempat meyakinkan publik dengan pernyataan bahwa lembaga DPRD tidak pernah menerima imbalan dari siapapun. “DPRD ini tidak pernah menerima apapun imbalan dari tanggungjawab kami di lembaga ini,” tegas Meiva. (Jerry)