Manado, BeritaManado.com – Dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari jerat penyalahgunaan zat adiktif, Polsek Malalayang di bawah kepemimpinan AKP Elwin Kristanto, SIK, MH, mengambil langkah nyata dan penuh empati.
Bekerja sama dengan Yayasan Bunga Bakung, mereka menggagas program rehabilitasi bagi anak-anak muda yang terjerumus dalam penyalahgunaan ehabon dan komix.
Dua jenis zat yang kerap disalahgunakan oleh kalangan remaja.
Program ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap maraknya kasus remaja yang menjadi korban penyalahgunaan zat berbahaya tersebut.
Polsek Malalayang tidak hanya berhenti pada tindakan hukum semata, namun juga menyentuh sisi kemanusiaan dan masa depan anak-anak muda ini.
AKP Elwin Kristanto mengungkapkan bahwa pendekatan ini berangkat dari semangat untuk tidak hanya menghukum, tetapi juga memulihkan.
“Kami melihat bahwa banyak dari anak-anak ini adalah korban lingkungan, pergaulan, dan kurangnya pengawasan. Maka dari itu, pendekatan represif saja tidak cukup. Harus ada ruang untuk pemulihan dan perubahan,” ujarnya.
Yayasan Bunga Bakung, yang dikenal aktif dalam pelayanan sosial dan kemanusiaan, menyambut baik ajakan kerjasama ini.
Bahkan, pihak yayasan menyatakan bahwa mereka juga pernah merasakan langsung dampak dari penyalahgunaan zat adiktif di lingkungan sekitar mereka.
Hal ini membuat mereka semakin berempati dan berkomitmen penuh untuk terlibat dalam proses rehabilitasi.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Kami percaya, setiap anak memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya. Dan kami siap menjadi bagian dari proses pemulihan itu,” ungkap perwakilan Yayasan Bunga Bakung.
Langkah Polsek Malalayang ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk orang tua, tokoh masyarakat, dan pemerhati anak.
Program ini dianggap sebagai terobosan penting dalam pendekatan penegakan hukum yang lebih manusiawi dan berorientasi pada pemulihan sosial.
“Ini adalah bentuk nyata kepolisian hadir sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, terutama dalam menyelamatkan generasi muda dari kehancuran masa depan,” kata seorang warga Malalayang.
(Jhonli Kaletuang)