MANADO – Upaya pihak kepolisian menyadarkan penumpang agar terbiasa membayar di dalam angkot dan turun disebelah kiri jalan, patut diacungi jempol.
Namun sebagian masyarakat masih mengeluhkan fasilitas penyeberang yang masih kurang ditambah masih banyak kendaraan yang memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalur satu arah.
“Maunya turun di sebelah kiri, tapi tujuan di sebelah kanan memaksa kami minta sopir berhenti disebelah kanan jalan. Kami takut menyeberang karena rata-rata mobil melintas cepat,” ujar Sherly Datau, warga Sario kepada beritamanado, Selasa (26/10).
Warga berharap pemerintah mengeluarkan peraturan batas kecepatan maksimum kendaraan, terutama di jalur satu arah. Disamping itu perlu dibangun jembatan peyeberangan dan memperbanyak zebra croz. (JRY)
MANADO – Upaya pihak kepolisian menyadarkan penumpang agar terbiasa membayar di dalam angkot dan turun disebelah kiri jalan, patut diacungi jempol.
Namun sebagian masyarakat masih mengeluhkan fasilitas penyeberang yang masih kurang ditambah masih banyak kendaraan yang memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalur satu arah.
“Maunya turun di sebelah kiri, tapi tujuan di sebelah kanan memaksa kami minta sopir berhenti disebelah kanan jalan. Kami takut menyeberang karena rata-rata mobil melintas cepat,” ujar Sherly Datau, warga Sario kepada beritamanado, Selasa (26/10).
Warga berharap pemerintah mengeluarkan peraturan batas kecepatan maksimum kendaraan, terutama di jalur satu arah. Disamping itu perlu dibangun jembatan peyeberangan dan memperbanyak zebra croz. (JRY)