Manado, BeritaManado.com — Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sulawesi Utara (Sulut) diharapkan lebih santun dalam menangani polemik Rumah Sakit (RS) Bethesda di Tomohon.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Pdt Lucky Rumopa, seorang Tokoh GMIM di Sulut.
Lucky Rumopa menyarankan SBSI lebih persuasif dan arif dalam menangani konflik di RS Bethesda, yang notabene milik GMIM.
“Bukan turut serta memobilisasi aksi ke Kantor Sinode. Jika ada masalah buruh, seharusnya dilakukan lebih professional dan sopan,” tegas Lucky Rumopa, Minggu (6/2/2022).
Lucky menegaskan, SBSI tidak boleh menciptakan kondisi seolah persoalan rumah sakit mesti diperhadapkan dengan warga gereja.
Apalagi, lanjut Rumopa, RS Bethesda adalah kepunyaan ribuan warga GMIM bukan sekadar milik karyawan rumah sakit.
“Kehadiran SBSI lebih tepat memberi fungsi advokasi yang santun dan bermartabat. Bukan turut serta dalam demonstrasi di Kantor Sinode,” tegas Rumopa.
Dikatakan, masih ada ribuan warga GMIM yang rindu agar polemik ini diselesaikan dengan tertib dan damai.
“Sekarang malah SBSI memancing suasana tidak rukun di kalangan GMIM. Jangan menciptakan sentimen agama. Sekalipun SBSI ormas sekuler, tapi yang dipersoalkan ini lembaga milik gereja,” kritik Rumopa.
Lucky menambahkan, banyak lembaga dan perusahan di Sulut dengan masalah tenaga kerja krusial, tapi penanganannya tidak mesti berdemonstrasi.
“Kenapa dengan rumah sakit milik gereja, SBSI jusrtu memobilisasi demo? Apa begini cara penanganan perburuhan di daerah,” tandasnya.
(Alfrits Semen)