
Polda Sulut gelar pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pimpinan ormas adat untuk membahas stabilitas keamanan NKRI khususnya di Sulawesi Utara.
Pertemuan yang digelar sehubungan dengan kunjungan Biro Kajian Strategis Staf Operasional (Rojianstra Sops) Mabes Polri ini dibuka oleh Wakapolda Sulut Brigjen. Pol. Alexander Mandalika, diruang Tribrata Polda Sulut, Rabu (30/10/2019).
Kunjungan oleh Ketua Tim Rojianstra Sops Polri Kombes. Pol. Imam Sayuti dalam rangka pengkajian daerah rawan kejahatan konvensial, transnasional, merugikan kekayaan negara dan berimplikasi kontijensi.
Alexander Mandalika mewakili Kapolda dalam sambutannya memaparkan tingginya angka kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polda Sulawesi Utara.
“Kejahatan konvensional Januari sampai September 2019 tercatat sebanyak 3675 kasus, kejahatan transnasional sebanyak 147 kasus,” kata Alexander Mandalika.
Menurut Mandalika kejahatan konvensional kebanyakan terjadi dikarenakan pengaruh minuman keras.
“Tingkat kejahatan di wilayah Sulawesi Utara cukup banyak sehingga perlu perhatian dari seluruh personil bahkan pemerintah dan masyarakat,” ujar Alexander Mandalika.
Sementara Ketua Tim Rojianstra Sops Polri Kombes. Pol. Imam Sayuti dalam sambutannya mengatakan maksud dari kunjungan dalam kegiatan tersebut.
“Kajian ini bertujuan untuk memetakan potensi kejahatan konvensional, transnasional dan kejahatan yang dapat merugikan kekayaan negara di Polda Sulawesi Utara,” tutur Imam Sayuti.
Turut hadir dalam acara, Ketua MUI Sulut, Kaban Kesbangpol Manado, Tonaas LMI, BMI, Ketua FKUB Manado, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Pemuda.
(BennyManoppo)