Manado – Usulan Pemerintah tentang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Manado merupakan kebijakan yang tidak polis (tidak pro-rakyat) apapun dalil dari pemerintah mulai dari alasan akan terjadi defisit anggaran negara, melanggar UU Keuangan Negara, penyesuain dengan pergerakan kenaikan harga minyak dunia yang nota bene ke semua alasan pemerintah tersebut adalah mendorong pencabutan subsidi kepada rakyat kecil.
Pencabutan subsidi bukan satu-satunya jalan keluar untuk mencegah kebangkrutan negara yang selama ini menjadi dasar pemerintah mengambil kebijakan menaikan harga BBM. “Menurut kami Subsidi BBM adalah subsidi tidak langsung. Artinya bukan bensin, solar atau minyak tanah itu sendiri yang
mempunyai arti. Subsidi BBM menopang daya beli masyarakat. Jika subsidi
dicabut, daya beli masyarakat akan jatuh. Bahan bakar merupakan
komponen setiap barang dan jasa yang kita konsumsi (pangan, sandang,
perumahan, obat-obatan, layanan pendidikan).
Jika subsidi dihapus, maka harga pangan, sandang, perumahan, obat dan layanan pendidikan meningkat drastis. Orang miskin akan semakin sulit menjangkau kebutuhan pokok dan layanan dasar yang harganya melambung. Dampak kenaikan harga lebih besar bagi orang miskin ketimbang bagi orang kaya. Belum lagi kompensasi atas kenaikan harga BBM tersebut pemerintah membuat program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang menurut kami merupakan upaya yang tidak strategis, karena tetap akan menjadi beban APBN dan tidak menyentuh pada akar permasalahan bangsa ini.
Kami Pengurus Ikatan Alumni PMII (IKA-PMII) Cabang Manado merespon kebijakan pemerintah ini sebagai bentuk dari PENGKHIANATAN kepada RAKYAT. Menurut kami dorongan pemerintah tentang kenaikan BBM ini masih sangat parsial, pemerintah sangat terburu-buru mengambil kebijakan kenaikan BBM sedangkan disisi lain pemerintahan SBY tidak melakukan upaya-upaya
pra-kondisi kenaikan harga BBM, misalnya konversi BBM ke BBG yang masih
sarat dengan permasalahan mulai dari kelangkaan BBG di pasaran,
sosialisasi yang tidak merata, tidak terstandarisasi regulator BBG sehingga ketakutan masyarakat menggunakan gas, ditambah lagi dengan penimbunan BBM oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan antrian rakyat kecil di pangkalan-pangkalan minyak tanah dan SPBU.
Memang sangat ironis Indonesia awalnya sebagai salah satu negara pengekspor minyak namun dengan tidak berfungsinya sistem pengelolaan dan pengawasan maka produksi minyak terus menurun hingga membuat Indonesia menjadi pengimpor minyak sehingga rakyatnya harus mengantri minyak sampai berkilo-kilo meter, nelayan sulit melaut, home industri gulung tikar karena mahalnya BBM.
Memang kebijakan menaikan harga BBM tidak terlepas dari geo-politik timur tengah yang sarat dengan kepentingan pasar Amerika dan Eropa, yang memang sudah menjadi disain oleh neoliberalisme untuk melakukan liberalisasi migas di negara-negara dunia ketiga, pemerintah harus berani mengambil sikap tegas dan solusi-solusi alternatif yang lebih strategis atas pergolakan ekonomi-politik dunia sehingga rakyat tidak diperhadapkan dengan kebijakan-kebijakan yang membuat rakyat termarjinalkan secara sistem.
Atas hal tersebut kami Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Manado, menyerukan dan mengajak seluruh elemen bangsa ini untuk mendesak dan menuntut Pemerintah:
1. Tolak Kenaikan Bahan Bakar Minyak
2. Segera disiapkan Infrastruktur terkait dengan konversi BBG murah untuk rakyat
3. Secepatnya reformasi sistem pengelolaan dan pengawasan BP Migas
4. Pangkas jalur perdagangan minyak ilegal dan tangkap mafia perminyakan
5. Transparansi pengelolaan pajak migas
6. Mendorong kemandirian migas
7. Tolak liberalisasi pasar
8. Nasionalisasi asset negara yang dikuasai asing
9. Segera membuat regulasi strategis yang tepat sasaran seperti membuka
lapangan kerja, kesejahteraan buruh dan program dana bergulir murah
untuk pelaku ekonomi mikro, kecil, menengah
Kami dengan sangat keras dan tegas menolak kenaikan BBM, karena ini berdampak pada pembunuhan rakyat miskin.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Thariq
Ilmu dan Bakti Kuberikan
Manado, 26 Maret 2012
PENGURUS
IKA-PMII CABANG MANADO
ttd
IRVING KURNIAWAN BIKI, S.H.I.
Ketua Umum
ttd
JUNAIDI MASKROMO, S.H.I.
Sekretaris Umum