BITUNG—Keluhan demi keluhan terus dituai pihak management PLN Ranting Kota Bitung. Tak hanya dari segi pelayanan terhadap masyarakat yang tiap hari dikeluhkan, namun perusahaan layanan listrik negara ini dianggap tidak mendukung program pemerintah pusat soal realisasi elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP).
Pasalnya, menurut Kadis Catatan Sipil dan Kependudukan (Capil) Kota Bitung, Welem Muaya, dalam rangka program e-KTP yang akan mulai dicanangkan Senin (17/10) nanti di Kota Bitung, pihak PLN Ranting Kota Bitung belum juga menanggapi surat yang mereka ajukan soal penambahan daya listrik di delapan kecamatan. “Surat tersebut sudah kami kirimkan dari bulan Juli kepada pihak PLN, tapi sampai sekarang belum juga ada balasan apalagi tanggapan untuk melakukan penambahan daya ditiap kantor camat,” kata Muaya, Jumat (14/10) di kantor PLN Ranting Kota Bitung.
Muaya sendiri mengaku sangat kecewa, karena pihak PLN seakan mengabaikan surat permohonan penambahan daya tersebut. Dan tidak pernah menghubungi pihaknya jika ada kendala atau hal lain sehingga belum melakukan penambahan daya di delapan kecamatan berkaitan dengan program e-KTP.
“Kalau memang ada kendala silakan sampaikan, jangan hanya mendiamkan surat yang kami ajukan. Karena jelas jika daya listrik ditiap kelurahan belum dinaikkan maka perangkat e-KTP tidak dapat dioperasikan karena daya listrik tidak mampu,” ketus Muaya.
Lebih parahnya lagi, Muaya yang hendak bertemu langsung dengan Direktur PLN Ranting Kota Bitung, Alfons Salindeho tidak berhasil. Pasalnya menurut sejumlah staf, Salindeho sementara menghadari acara di kantor wilayah.
“Saya juga bingung karena para staf mengaku tidak tahu menahu soal surat tersebut karena kemungkinan besar ada pada pimpinan. Dan mereka juga tidak dapat mengambil keputusan apakah akan segera menindaklanjuti surat kami atau tidak, padahal hari Senin nanti pencanangan sudah akan dimulai di kecamatan Maesa,” katanya seraya mengaku dirinya sudah dua kali bertemu langsung dengan Salindeho membicarakan masalah tersebut dan sudah berjanji untuk segera melakukan penambahan daya.
Sementara itu, Salindeho yang coba dikonfirmasi lewat ponselnya soal aduan Muaya tersebut tidak membuahkan hasil. Pasalnya Salindeho enggan menjawab, apalagi mebalas pesan singkat yang dikirimkan kepadanya.(en)
BITUNG—Keluhan demi keluhan terus dituai pihak management PLN Ranting Kota Bitung. Tak hanya dari segi pelayanan terhadap masyarakat yang tiap hari dikeluhkan, namun perusahaan layanan listrik negara ini dianggap tidak mendukung program pemerintah pusat soal realisasi elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP).
Pasalnya, menurut Kadis Catatan Sipil dan Kependudukan (Capil) Kota Bitung, Welem Muaya, dalam rangka program e-KTP yang akan mulai dicanangkan Senin (17/10) nanti di Kota Bitung, pihak PLN Ranting Kota Bitung belum juga menanggapi surat yang mereka ajukan soal penambahan daya listrik di delapan kecamatan. “Surat tersebut sudah kami kirimkan dari bulan Juli kepada pihak PLN, tapi sampai sekarang belum juga ada balasan apalagi tanggapan untuk melakukan penambahan daya ditiap kantor camat,” kata Muaya, Jumat (14/10) di kantor PLN Ranting Kota Bitung.
Muaya sendiri mengaku sangat kecewa, karena pihak PLN seakan mengabaikan surat permohonan penambahan daya tersebut. Dan tidak pernah menghubungi pihaknya jika ada kendala atau hal lain sehingga belum melakukan penambahan daya di delapan kecamatan berkaitan dengan program e-KTP.
“Kalau memang ada kendala silakan sampaikan, jangan hanya mendiamkan surat yang kami ajukan. Karena jelas jika daya listrik ditiap kelurahan belum dinaikkan maka perangkat e-KTP tidak dapat dioperasikan karena daya listrik tidak mampu,” ketus Muaya.
Lebih parahnya lagi, Muaya yang hendak bertemu langsung dengan Direktur PLN Ranting Kota Bitung, Alfons Salindeho tidak berhasil. Pasalnya menurut sejumlah staf, Salindeho sementara menghadari acara di kantor wilayah.
“Saya juga bingung karena para staf mengaku tidak tahu menahu soal surat tersebut karena kemungkinan besar ada pada pimpinan. Dan mereka juga tidak dapat mengambil keputusan apakah akan segera menindaklanjuti surat kami atau tidak, padahal hari Senin nanti pencanangan sudah akan dimulai di kecamatan Maesa,” katanya seraya mengaku dirinya sudah dua kali bertemu langsung dengan Salindeho membicarakan masalah tersebut dan sudah berjanji untuk segera melakukan penambahan daya.
Sementara itu, Salindeho yang coba dikonfirmasi lewat ponselnya soal aduan Muaya tersebut tidak membuahkan hasil. Pasalnya Salindeho enggan menjawab, apalagi mebalas pesan singkat yang dikirimkan kepadanya.(en)