Jakarta – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Sulawesi Utara dipastikan akan menyajikan persaingan yang sangat ketat dari ketiga pasang bakal calon yang sudah mendaftar. Satu hal yang diyakini pengamat yaitu bahwa pesta demokrasi Sulut 9 Desember 2015 mendatang akan menjadi pertarungan antara optimisme, mujizat dan kejutan.
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung pasangan Olly Dondokambey dan Steven Kandou adalah yang paling siap menatap Pilkada Sulut. Dengan modal perolehan suara mayoritas saat Pemilu Legislatif DPR RI tahun 2014 lalu yaitu sebanyak 237.620 suara, kubu Olly-Steven merasa optimis meraih kemenangan.
Maya Rumantir dan Gleni Kairupan yang didukung koalisi Partai Demokrat serta Partai Gerindra juga rupanya tak mau kalah. Maya yang juga merupakan jawara pada Pemilu Legislatif melalui jalur DPD RI itu punya modal dukungan 206.496 suara. Kemenangan fenomenal tersebut diyakini merupakan mujizat yang akan berlanjut ke Pilkada Sulut.
Sementara, terakomodirnya pasangan Elly Engelbert Lasut (E2L) dan David Bobihoe (DB) melalui dukungan Partai Golkar dan PAN, Hanura, PKPI dan PKS, juga diyakini akan mempengaruhi perolehan suara kedua pasang kandidat lainnya. Kubu E2L juga menyatakan siap untuk membuat kejutan pada bulan di penghujung tahun 2015 ini.
Pengamat Politik dan Peneliti Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Dr Jerry Massie kepada BeritaManado.com, Senin (3/8/2015) mengatakan bahwa ketiga pasa calon nantinya akan berebut simpati dari sekitar 1.887.055 pemilih (sesuai data KPU Sulut tahun 2014). Paki-laki berjumlah 958.416 pemilih, sedangkan perempuan 929.559 pemilih.
“Secara matematis, untuk meraih kemenangan, maka salah satu kubu harus berupaya meraih dukungan suara lebih dari 629.018 suara. Kalau dikatakan semua kubu punya peluang yang sama, maka ini tinggal bagaimana memainkan strategi yang efektif dan efisien dari tim sukses dan mesin partai pendukung masing-masing calon,” kata Massie. (frangkiwullur)