Drs Stefanus Vreeke Runtu (SVR)
Seretan, BeritaManado.com – Drs Stefanus Vreeke Runtu (SVR) menyebut Pilkada Minahasa 27 Juni 2018 nanti harus berkompetisi secara sehat dengan memilih pemimpin yang berdiri di atas semua golongan, bukan hanya golongan tertentu.
“Pilkada jangan dibawa ke ranah kepentingan agama, sebab lama-kelamaan pilkada bisa menjadi penistaan agama, dan jadi pemimpin harus berdiri tegak di atas semua golongan berdasar Pancasila dan UUD 45,” kata Vreeke Runtu, saat berorasi politik dalam kampanye terbatas pasangan calon bupati dan wakil bupati Minahasa Ivan Sarundajang dan Careig Runtu, Sabtu (7/4/2018), di Desa Seretan Lembean Timur.
Mantan Bupati Minahasa dua periode ini menjelaskan, saat Partai Golkar dibentuk mempunyai komitmen dengan platform UUD 45 dan lahir berdiri di atas semua kepentingan suku, agama, ras dan antar golongan serta tidak boleh ada partai berdiri di atas kepentingan agama tertentu.
“Kalian bisa saksikan partai agama yang berdiri di negara NKRI tidak banyak mendapat simpati warga, olehnya pilkada jangan kita bawa ke ranah agama, soalnya berpotensi terjadinya penyesatan kepada rakyat Minahasa,” terang Vreeke Runtu dalam orasinya.
Menurut Vreeke Runtu berkompetisilah secara sehat, rakyat jangan di intimidasi tetapi tawarkan gagasan, ide, program cemerlang yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat. Disamping itu menurutnya, Pilkada bukan semata-mata melahirkan pemimpin karena uang.
“Benar kita semua butuh uang tapi uang yang seperti apa. Kita bisa bayangkan kalau ada pemimpin lahir karena uang, itu sama saja kita sudah menggadaikan tanah Minahasa ke anak cucu kita,” kata Vreeke Runtu.
Menurutnya, bila ada pemimpin yang terpilih karena uang, bisa saja berpotensi terjadinya kasus korupsi di pemerintahan.
“Kami bicara seperti ini, karena sudah kami buktikan 10 tahun, 2 Periode bersama SHS, tidak pernah melakukan korupsi karena slogan waktu itu membangun tanpa korupsi,” pungkasnya.
Menurut Vreeke Runtu, perjalanan pemerintahan harus berjalan sehat, sebagai orang tua mengingatkan kepada Ivan Sarundajang dan Careig Runtu untuk tidak menjalankan pemerintahan yang bertentangan dengan aturan.
“Kalau mereka lakukan nantinya berhadapan dengan orang tua mereka masing-masing,” tambahnya lagi.
Selain itu bebernya, secara spefisik pemimpin harus memperhatikan kepentingan daerah, kalau di Seretan jangan beri bantuan ke petani bibit pala tapi berikan bantuan bibit cengkih, pupuk dan obat-obatan pembasmi hama karena itu sesuai kebutuhan mereka.
Karena itu sekali lagi Vreeke Runtu mengingatkan untuk memilih pemimpin yang tidak berdasarkan agama dan pilih yang berdasarkan kepentingan seluruh rakyat Minahasa.
Di akhir orasinya, Vreeke Runtu melihat jelang Pilkada hampir semua program Pemprov Sulut diadakan di Minahasa, sebagai wakil rakyat tidak pernah menghambat, namun rakyat sudah lebih cerdas menilai.
“Andaikan ada bantuan masuk ke Desa itu bukan bantuan dari calon, aturan sangat jelas dan bila ada program pemerintah ditempelkan dengan kepentingan calon, maka itu bertentangan dengan aturan,” kata Tuama Minahasa ini mengakhiri.
(Ferry Lesar)