Manado – Terkait adanya pernyataan Mendagri, Tjahyo Kumolo yang mengisyaratkan adanya salah satu calon Wali Kota Manado akan dieliminasi, menuai kritik pedas dari berbagai kalangan.
Ruby Rumpesak, aktivis Pemuda Sulut sekaligus pemerhati Kota Manado mempertanyakan kehadiran Mendagri di Kota Manado dan sekaligus telah memberikan pernyataan yang dinilai bernada politis.
“Buat apa Mendagri datang di Manado? Kenapa seorang Mendagri mengeluarkan pernyataan yang bukan kewenangannya. Itu ranah penyelenggar dan pengawas pemilu,” tanya Rumpesak.
Menurutnya, pernyataan Mendagri tersebut telah menyakiti perasaan masyarakat Sulut khususnya Kota Manado.
“Jelas-jelas pernyatan itu menyakiti warga Manado. Mendagri bukan negarawan, karena tidak bisa membedakan pejabat negara dan petugas partai. Dengan adanya pernyataan Mendagri, sudah sangat terlihat adanya intervensi politik jelang Pilkada,” sindir Rumpesak.
Senada dengannya, Vebry Rambi, aktivis pemuda Sulut ini berpendapat, pernyataan Mendagri tidak mencerminkan pejabat negara yang netral menjelang Pilkada serentak di Indonesia.
“Kalau ada pernyataan seperti itu, kelihatan Mendagri tidak netral dan berbau politis. Harusnya setiap pejabat dituntut netral. Kalau seperti ini terlihat seperti gaya orde baru. Karena belum ada putusan, Mendagri sudah bicara seperti itu dan melangkahi kewenangan penyelenggara pemilu,” kata Rambi. (leriandokambey)
Manado – Terkait adanya pernyataan Mendagri, Tjahyo Kumolo yang mengisyaratkan adanya salah satu calon Wali Kota Manado akan dieliminasi, menuai kritik pedas dari berbagai kalangan.
Ruby Rumpesak, aktivis Pemuda Sulut sekaligus pemerhati Kota Manado mempertanyakan kehadiran Mendagri di Kota Manado dan sekaligus telah memberikan pernyataan yang dinilai bernada politis.
“Buat apa Mendagri datang di Manado? Kenapa seorang Mendagri mengeluarkan pernyataan yang bukan kewenangannya. Itu ranah penyelenggar dan pengawas pemilu,” tanya Rumpesak.
Menurutnya, pernyataan Mendagri tersebut telah menyakiti perasaan masyarakat Sulut khususnya Kota Manado.
“Jelas-jelas pernyatan itu menyakiti warga Manado. Mendagri bukan negarawan, karena tidak bisa membedakan pejabat negara dan petugas partai. Dengan adanya pernyataan Mendagri, sudah sangat terlihat adanya intervensi politik jelang Pilkada,” sindir Rumpesak.
Senada dengannya, Vebry Rambi, aktivis pemuda Sulut ini berpendapat, pernyataan Mendagri tidak mencerminkan pejabat negara yang netral menjelang Pilkada serentak di Indonesia.
“Kalau ada pernyataan seperti itu, kelihatan Mendagri tidak netral dan berbau politis. Harusnya setiap pejabat dituntut netral. Kalau seperti ini terlihat seperti gaya orde baru. Karena belum ada putusan, Mendagri sudah bicara seperti itu dan melangkahi kewenangan penyelenggara pemilu,” kata Rambi. (leriandokambey)