Manado – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Jimmy Rimba Rogi-Boby Daud mengakui, di sejumlah kegiatan tatap muka bersama masyarakat, salah satu persoalan yang dikeluh-keluhkan warga yakni lahan pekuburan dan keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Dikatakan Imba, warga mengeluhkan sulitnya warga mendapatkan lahan pekuburan ketika salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Bahkan, warga yang bermukim di sekitar pekuburan di Teling mengaku pekarangan rumahnya kini terancam dijadikan kuburan, karena lahan pekuburan yang ada di lokasi tersebut sudah tidak mampu lagi menampung warga yang meninggal dunia.
“Masalah lahan pekuburan banyak disampaikan warga kepada saya dan pak Boby waktu kampanye. Ada juga warga yang tinggal di dekat kubur teling mangaku kalo depe pagar terancam dibongkar untuk dijadikan kubur. Padahal waktu saya menjabat Wali Kota, pemerintah ada aset lahan pekuburan di Kairagi. Mar kita nyanda tau kiapa nyanda dimanfaatkan,” ungkap Imba.
Begitu juga persoalan lahan TPA Sumompo, kata Imba, ikut menjadi keluhan warga. Padahal menurutnya, pemmerintah juga memiliki lahan untuk dijadikan TPA pembantu di wilayah Tingkulu yang saat ini belum di manfaatkan.
“Kita tahu juga, di Tingkulu ada lahan milik pemerintah yang akan dijadikan TPA. Mar kita nyanda tau kalo so dimanfaatkan atau belum. Seharusnya, aset-aset pemerintah yang sudah ada itu dimanfaatkan sebagaimana tujuan pemerintah membeli lahan itu dulu,” tambah Imba.
Ia pun menegaskan, bilaman dirinya dan Boby terpilih, untuk memecahkan persoalan lahan pekuburan dan TPA, maka salah satu langkah yang akan dilakukannya yakni memaksimalkan aset daerah yang ada.
“Kalau saya dan pak Boby ngoni pilih, torang nyanda mo badiam akan itu masalah lahan pekuburan dan TPA. Karena jelas-jelas itu lahan so ada. Kan waktu kita pimpin ini Manado, kita so beli itu lahan pekuburan dan lahan TPA. Tapi tidak difungsikan. Makanya, lahan-lahan itu yang akan kita dengan pak Boby fungsikan untun lahan pekuburan dan TPA,” tegasnya. (leriandokambey)
Manado – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Jimmy Rimba Rogi-Boby Daud mengakui, di sejumlah kegiatan tatap muka bersama masyarakat, salah satu persoalan yang dikeluh-keluhkan warga yakni lahan pekuburan dan keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Dikatakan Imba, warga mengeluhkan sulitnya warga mendapatkan lahan pekuburan ketika salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Bahkan, warga yang bermukim di sekitar pekuburan di Teling mengaku pekarangan rumahnya kini terancam dijadikan kuburan, karena lahan pekuburan yang ada di lokasi tersebut sudah tidak mampu lagi menampung warga yang meninggal dunia.
“Masalah lahan pekuburan banyak disampaikan warga kepada saya dan pak Boby waktu kampanye. Ada juga warga yang tinggal di dekat kubur teling mangaku kalo depe pagar terancam dibongkar untuk dijadikan kubur. Padahal waktu saya menjabat Wali Kota, pemerintah ada aset lahan pekuburan di Kairagi. Mar kita nyanda tau kiapa nyanda dimanfaatkan,” ungkap Imba.
Begitu juga persoalan lahan TPA Sumompo, kata Imba, ikut menjadi keluhan warga. Padahal menurutnya, pemmerintah juga memiliki lahan untuk dijadikan TPA pembantu di wilayah Tingkulu yang saat ini belum di manfaatkan.
“Kita tahu juga, di Tingkulu ada lahan milik pemerintah yang akan dijadikan TPA. Mar kita nyanda tau kalo so dimanfaatkan atau belum. Seharusnya, aset-aset pemerintah yang sudah ada itu dimanfaatkan sebagaimana tujuan pemerintah membeli lahan itu dulu,” tambah Imba.
Ia pun menegaskan, bilaman dirinya dan Boby terpilih, untuk memecahkan persoalan lahan pekuburan dan TPA, maka salah satu langkah yang akan dilakukannya yakni memaksimalkan aset daerah yang ada.
“Kalau saya dan pak Boby ngoni pilih, torang nyanda mo badiam akan itu masalah lahan pekuburan dan TPA. Karena jelas-jelas itu lahan so ada. Kan waktu kita pimpin ini Manado, kita so beli itu lahan pekuburan dan lahan TPA. Tapi tidak difungsikan. Makanya, lahan-lahan itu yang akan kita dengan pak Boby fungsikan untun lahan pekuburan dan TPA,” tegasnya. (leriandokambey)