Taufik Tumbelaka
Manado – Menghadapi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih Gubernur, Wali Kota dan Bupati se-Provinsi Sulut, tentunya seluruh Partai Politik (Parpol) mulai melirik sejumlah figur, baik internal Parpol maupun eksternal.
Pengamat politik Sulut, Taufik Tumbelaka berpendapat, setiap Parpol peserta Pilkada memiliki mekanisme tertentu dalam menentukan bakal calon yang akan diiusung masing-masing Parpol yang oleh undang-undang Pilkada nomor 1 tahun 2015 tentang Pilkada memenuhi syarat dan ketentuan mengusung calon.
“Setiap Parpol tentu memiliki mekanismenya sendiri untuk menyiapkan bakal calon yang akan diusung Parpol tersebut. Salah satunya dengan melakukan survei untuk melihat sejauh mana elektabilitas kader atau non kader yang tertinggi,” kata Tumbelaka.
Setiap figur yang memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei lembaga yang kredibel dan terpercaya, kata Tumbelaka, akan menjadi salah satu acuan atau referensi yang akan dipakai Parpol Sebagai penentu figur mana saja yang layak diusung Parpol tersebut.
“Sudah sangat jelas, figur yang memiliki hasil survei tertinggi elektabilitasnya, dia yang akan diusung partai. Tidak menilai apakah kader atau non kader,” tuturnya.
Lanjutnya, ketika seorang figur berdasarkan hasil survei yang kredibel dan terpercaya meraih tingkat kepercayaan dan keterkenalan masyarakat sangat tinggi, figur tersebut akan menjadi bidikan setiap Parpol.
“Menurut saya sudah pasti, figur yang memiliki elektabilitas tertinggi sesuai hasil survei akan menjadi incaran Parpol. Meskipun figur tersebut merupakan kader dari Parpol tertentu. Yang menarik lagi, jika figur tersebut tidak diusung oleh Parpolnya sendiri, maka sangat besar peluang Parpol lainnya menggait figur itu untuk diusung,” tandasnya.
Logikanya, lanjut Tumbelaka, setiap figur yang berasal dari Parpol tertentu, pastinya memiliki pendukungnya. Ketika figur tersebut diusung Parpol lain, maka pendukung dari figur tersebut akan bergabung dengan Parpol pengusung idolanya itu. Sehingga Parpol asal figur tersebut akan terbelah dua dukungannya.
“Hitungannya sangat sederhana. Ketika ada figur yang banyak pendukungnya dalam sebuah partai tapi tak diusung, sudah pasti ketika figur itu diusung Parpol lain, pendukungnya akan tetap mendukung figur itu tanpa memandang Parpol pengusung. Nah, inilah yang akan membuat figur itu jadi rebutan. Karena Parpol pengusung berpandangan, bukan saja hanya mesin Parpol mereka yang akan bekerja, tapi pendukung figur tersebut yang berasal dari Parpol asalnya akan bergabung dengan Parpol pengusung,” ungkap Tumbelakan. (leriandokambey)
Baca juga :
* PILKADA MANADO: “Selain HABM, Kami Tolak”
* “SBY Sangat Percaya Hasil Survei”
* Survey Manado, Harley Mangindaan Teratas!