Enam pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Bitung
Bitung – Usai tahapan penetapan calon, KPU Kota Bitung akan melanjutkan tahapan pencabutan nomor urut pasangan calon walokota dan wakil walikota Bitung periode 2016-2021, Selasa (25/8/2015). Proses pencabutan nomor urut pasangan calon ini dijadwalkan KPU bakal digelar pukul 9.00 Wita di Kantor KPU Kota Bitung.
Menariknya, dari enam pasangan calon yang teah dinyatakan lolos oleh KPU ketika ditanya soal nomor urutan yang diinginkan dalam Pilkada, pada umunya mengaku menyerahkan semuanya kepada Tuhan untuk menentukan.
“Masalah nomor urut, itu semua tergantung kepada Tuhan. Nomor yang nantinya akan keluar untuk kami, itu adalah pemberian Tuhan,” kata calon walikota Bitung perseorangan, Stefanus Pasuma, Senin (24/8/2015) ketika dihubungi beritamanado.com.
Pasuma bersama pasangannya, Mario Karundeng mengaku menyerahkan sepnuhnya kepada Tuhan soal nomor urut yang nantinya akan digunakan dalam Pilkada. Dan ia mengaku tak mengharapkan nomor urut apa-apa selain pemberian Tuhan.
Pasangan Max Lomban dan Maurits Mantiri juga berpendapat sama. Menurut Mantiri, tak ada nomor spesial atau ajaib selain pemberian Tuhan. Untuk itu dirinya mengaku, nomor berapapun yang nantinya mereka dapatkan diyakini dari Tuhan.
“Intinya, nomor ajaib itu cuma berasal dari Tuhan,” kata Mantiri.
Lain lagi dengan pasangan Hengky Honandar dan Fabian Kaloh yang menilai semua nomor urut dalam Pilkada itu semua sama. Dan jika nantinya dalam pencabutan nomor urut yang mereka dapatkan menurut Honandar, itulah yang terbaik.
“Kalau nomor itu yang kami dapat, tentu noor itu yang terbaik dan pasti sesuai dengan restu dari Tuhan,” kata Honandar.
Pasangan Aryanti Baramuli Putri dan Santy Gerald Luntungan menyatakan, semua nomor bagus dan yang paling bagus adalah nomor yang didapatkan saat pencabutan.
“Kalau dipilih bakal jelek, karena pada umumnya pilihan manusia itu tak selalu tepat. Makanya tunggu saja besok dan pasti Tuhan akan memberikan nomor yang bagus,” kata Luntungan.
Sementara itu, pasangan Linna Utiarachman dan Petrus Singale lebih menginginkan nomor urut dua dalam Pilkada. Dengan alasan, nomor dua mudah diingat dan sombolnya sangat kaya arti positif.
“Namun pada dasarnya kami menyerahkan kepada Tuhan karena kami percaya Tuhan akan memberikan nomor yang terbaik,” kata Utiarachman.(abinenobm)