Penandatanganan ikrar bersama untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
Minut, BeritaManado.com – Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah harga mati.
Sekali pecah, maka akan ditebus mahal dan susah kembali utuh.
Hal ini membuat Persatuan Intellegensia Kristen Indonesia (PIKI) Minahasa Utara (Minut) berinisiasi menggelar kegiatan dialog tentang pentingnya menjaga silahturahmi dalam memupuk persatuan dan kesatuan pemuda sebagai pilar bangsa yang dilaksanakan di Airmadidi, Kamis (21/11/2019).
Peserta dialog tentang pentingnya menjaga silahturahmi dalam memupuk persatuan dan kesatuan pemuda sebagai pilar bangsa.
Dalam kegiatan tersebut, PIKI menggandeng sejumlah pemuda Minut dari berbagai organisasi baik pemuda dan remaja GMIM, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Karang Taruna, Orang Muda Katolik (OMK), Laskar Manguni Indonesia (LMI), Ikatan Pendiri Minahasa Utara (IPMU), Keke Utu Minut dan unsur pers.
Hadir dalam acara tersebut sekaligus pembawah materi yakni Ketua DPRD Minut sekaligus Ketua DPC PIKI Minut Denny Lolong SSos, Ketua MUI Minut Ir Hi Baidlowi Ibnu Hajar dan Tokoh Pemuda Selfran Wungouw.
Denny Lolong dalam materinya mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk menjaga kerukunan antar umat beragama yang ada di Minut.
“Komunikasi seperti ini harus rutin dilaksanakan. Jika kita kurang komunikasi, bisa salah pemahaman. Saya mengajak organisasi-organisasi untuk melaksanakan kegiatan seperti ini dalam rangka mempererat hubungan untuk kelangsungan pembangunan di Minut. Saya siap membantu dalam penganggarannya,” kata Lolong.
Tiga pemateri dalam dialog, (kiri ke kanan) Ketua MUI Minut Ir Hi Baidlowi Ibnu Hajar, Ketua DPRD Minut sekaligus Ketua DPC PIKI Minut Denny Lolong SSos, dan Tokoh Pemuda Selfran Wungouw.
Lanjut Lolong, tanpa adanya persatuan, dunia bagaikan arena pertarungan, saling memaki, membeda-bedakan, menyalahkan, menzolimi, menista satu sama yang lain, merasa paling benar, merasa paling utama, bahkan membunuh.
“Mari sama-sama kita jaga nilai-nilai mulia yang sudah ditanamkan oleh founding father atau pendiri bangsa Indonesia. Niscaya persatuan dan kesatuan akan tetap terus terpelihara dan menjadikan aset perekat bagi keanekaragaman bagi semua masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua MUI Minut, Ir Hi Baidlowi Ibnu Hajar mengatakan, pentingnya menjaga silahturahmi dalam memupuk persatuan dan kesatuan pemuda sebagai pilar bangsa.
“Kiranya kegiatan ini akan menjadi sikap positif dari semua unsur agama untuk mempererat tali persaudaraan tanpa melihat suku dan ras dari sekitar kita. Kita semua sepakat bahwa terorisme adalah orang yang tidak punya agama, karena agama apapun di dunia mengajarkan kebaikan,” ungkapnya.
Dialog interaktif dihadiri sejumlah perwakilan organisasi pemuda di Minut.
Pnt Selfran Wungouw selaku Tokoh Pemuda Minut dan Pembina Remaja Sinode GMIM menambahkan mengatakan, kondisi dan keadaan Indonesia banyak diterpa gejolak yang mementingkan kelompok dan pribadi.
“Untuk itu, acara ini sangat baik untuk meningkatkam silahturahmi antar anak bangsa dari berbagai suku dan etnis untuk meredam sikap pandang dan pola pemikiran yang menjurus ke hal-hal negatif dimana dapat memecahkan kerukunan beragama,” jelas Wungouw.
Pada kegiatan itu, turut dilakukan pembacaan deklarasi dan penandatangan ikrar bersama untuk memperkuat Bhineka Tunggal Ika.
(Finda Muhtar)