Manado – Masalah yang terjadi di dalam fasilitas Bandar Udara Sam Ratulangi yang menimpa Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Rabu (26/05/10) pagi tadi dinilai merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang tak menginginkan segala sesuatu yang sedang dilaksanakan oleh Golkar.
Hal tersebut diungkapkan Rene Menambu wakil bendahara DPP Partai Golkar pada wartawan, saat melaksanakan jumpa pers di sekretariat DPD I Golkar Sulut.
Manembu menjelaskan, saat Ketum Golkar yang akrab disapa Ical, sedang mempergunakan fasilitas VIP Bandara Sam Ratulangi untuk menuju ke Papua dengan Jet pribadinya, ternyata pintu penghubung ruangan VIP menuju lokasi parkir pesawat, masih dalam keadaan terkunci dan menghalangi maksud kepergian Ical dan rombongan DPP PG.
Selang sejam menunggu, ternyata kunci pembuka tak kunjung ada, sehingga tokoh utama PG ini, terpaksa menggunakan fasilitas umum pada terminal penumpang, untuk menaiki pesawat pribadinya menuju ke Papua.
“Menurut pak Ketua dirinya merasa tersinggung dengan kondisi ini. Dan beliau menghimbau oknum-oknum yang dengan sengaja melakukan hal itu, untuk dapat berkompetisi secara fair dengan tidak mengganggu aktifitas partai lain,”tegas Manembu.
Selanjutnya ketika ditanya, keterkaitan insiden Bandara dengan langkah Golkar yang telah menyatakan pasangan calon dalam Pemilukada, Manembu mengatakan hal tersebut sudah dibicarakan ditingkat DPP dan saat ini pihaknya hanya menghimbau untuk semua pihak dapat melaksanakan kompetisi secara baik, demi tegaknya demokrasi di Indonesia.
“Kondisi ini, menurut pandangan partai Golkar merupakan hal yang disengaja oleh oknum-oknum yang tak menginginkan langkah Golkar, apalagi berhubungan dengan Pilkada dan Golkar telah menentukan pasangan calon yakni Drs Stefanus Vreeke Runtu (SVR) dan Marlina Moha Siahaan (MMS) dalam Pemilukada Gubernur Sulut,” kata Manembu. (IS)