
Manado, BeritaManado.com — Julius Jems Tuuk hadir pada pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bersama DPRD Provinsi Sulut.
Dalam pembahasan tersebut, Jems Tuuk merupakan utusan pemerintah Provinsi Sulut tim ahli untuk membantu pikiran pemerintah Yulius Selvanus-Victor Mailangkay dalam menetapkan strategi pembangunan Sulut 5-20 tahun ke depan.
“Ini agar kebijakan-kebijakan yang diambil tepat sasaran,” ungkapnya Senin, (28/4/2025) di ruang rapat DPRD Sulut.
Menurut Jems, kalau berbicara pertumbuhan ekonomi, itu tidak lepas dari pertumbuhan investasi daerah karena akan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Hari ini, pertumbuhan ekonomi kita tidak baik-baik saja kenapa? karena ada kontraksi ekonomi bahwa ‘ada perkelahian dua gaja, pelatih mati di tengah’ tapi sesungguhnya sebagai salah satu tim ahli, ada beberapa sektor yang saya sendiri minta tolong kepada teman-teman yang ada di lembaga ini, untuk menjadi konsen tetap misalnya, tambang rakyat dan minuman tradisional,” jelas Jems.
Lanjut Jems, dua sektor ekonomi tersebut terutama tambang rakyat bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perputaran uang di Sulut tidak sedikit.
“Uang yang beredar di dalam tambang rakyat itu di atas 20 triliun. Seharusnya pertumbuhan ekonomi kita itu naik. Oleh karena itu kebijakan apapun yang dilakukan eksekutif terkait tambang rakyat yang harus meminta persetujuan DPRD, agar dapat dibantu dengan pikiran-pikiran yang cerdas dan berani, karena tidak ada pendapatan lain yang bisa menambah PAD kita selain dua sektor ini,” jelas Jems.
(Erdysep Dirangga)