MANADO – Sales Menager Area Pertamina Manado, Irwansyah mengatakan sebagai operator penyalur BBM bersubsidi pihaknya sama sekali tidak pernah mengurangi atau memotong jatah premium di Manado, karena sudah ditetapkan pemerintah sejak awal.
Untuk Manado, kata Irwansyah, jatah dalam setahun yang ditetapkan sebanyak 253.780 Kiloliter dan sampai posisi akhir Juni 2011 mereka sudah menyalurkan lebih dari yang ditetapkan, sebab penyalurannya harus diatur supaya mencukupi sampai satu tahun.
Padahal, ujar dia, masa-masa pemakaian banyak seperti bulan puasa, Idul Fitri, Hari Kemerdekaan dan Natal belum sampai tiba tetapi sudah mencapai angka 130.196 Kl dan itu kelebihan 2,6 1 persen.
“Juga untuk solar sama sekali tidak ada yang dipotong karena sudah sesuai jatah yaitu 76.480 Kl setahun yang tersalur sudah 38.860 Kl kelebihan 1,62 persen, kalaupun ada yang tak diberikan jatah karena kena sanksi sebab melakukan pelanggaran,” kata Irwansyah.
Sementara Sales Representatif Pertamina Manado, Timothius Kristanto mengatakan kelangkaan ini sebenarnya lebih disebabkan oleh pembelian berlebihan para pemilik kendaraan bermotor karena saat melihat ada antrian langsung ikut antre walaupun bensin masih banyak sehingga jatah yang bisa 6-8 jam dihabiskan dalam dua sampai tiga jam.
“Juga adanya ulah oknum tak bertanggungjawab yang suka membeli BBM berkali-kali untuk dijual lebih mahal hingga cepat habis,” katanya.
Kristanto mengatakan oknum-oknum tidak bertanggungjawab ini juga memiliki berbagai modus operandi untuk mencari keuntungan pada saat seperti ini, misalnya menggunakan motor tangki besar membeli BBM berkali-kali di SPBU serta bekerjasama dengan angkot membeli BBM, dan ada yang bekerjasama dengan oknum operator di SPBU dan tertangkap kemudian dipecat.(abm)
MANADO – Sales Menager Area Pertamina Manado, Irwansyah mengatakan sebagai operator penyalur BBM bersubsidi pihaknya sama sekali tidak pernah mengurangi atau memotong jatah premium di Manado, karena sudah ditetapkan pemerintah sejak awal.
Untuk Manado, kata Irwansyah, jatah dalam setahun yang ditetapkan sebanyak 253.780 Kiloliter dan sampai posisi akhir Juni 2011 mereka sudah menyalurkan lebih dari yang ditetapkan, sebab penyalurannya harus diatur supaya mencukupi sampai satu tahun.
Padahal, ujar dia, masa-masa pemakaian banyak seperti bulan puasa, Idul Fitri, Hari Kemerdekaan dan Natal belum sampai tiba tetapi sudah mencapai angka 130.196 Kl dan itu kelebihan 2,6 1 persen.
“Juga untuk solar sama sekali tidak ada yang dipotong karena sudah sesuai jatah yaitu 76.480 Kl setahun yang tersalur sudah 38.860 Kl kelebihan 1,62 persen, kalaupun ada yang tak diberikan jatah karena kena sanksi sebab melakukan pelanggaran,” kata Irwansyah.
Sementara Sales Representatif Pertamina Manado, Timothius Kristanto mengatakan kelangkaan ini sebenarnya lebih disebabkan oleh pembelian berlebihan para pemilik kendaraan bermotor karena saat melihat ada antrian langsung ikut antre walaupun bensin masih banyak sehingga jatah yang bisa 6-8 jam dihabiskan dalam dua sampai tiga jam.
“Juga adanya ulah oknum tak bertanggungjawab yang suka membeli BBM berkali-kali untuk dijual lebih mahal hingga cepat habis,” katanya.
Kristanto mengatakan oknum-oknum tidak bertanggungjawab ini juga memiliki berbagai modus operandi untuk mencari keuntungan pada saat seperti ini, misalnya menggunakan motor tangki besar membeli BBM berkali-kali di SPBU serta bekerjasama dengan angkot membeli BBM, dan ada yang bekerjasama dengan oknum operator di SPBU dan tertangkap kemudian dipecat.(abm)