Manado, BM – Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang meminta penjelasan pihak Pertamina tentang kondisi antrean panjang yang terus terjadi beberapa hari terakhir ini di Sulut. Menurutnya Pertamina harus seriusi permasalahan distribusi BBM di Sulut yang sering terjadi antrian di SPBU – SPBU yang menyebabkan kemacetan.
Pihak Pemprov dan Badan Inteleijen Negara (BIN) menenggarai masih terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam distribusi BBM di Sulut termasuk masih adanya penjualan BBM melalui Galon, jerigen dan praktek penimbunan minyak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Sarundajang mengingatkan pemerintah dan Pihak Keamanan bersama Pertamina akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi hal tersebut. Gubernur juga meminta Pertamina untuk memikirkan penambahan SPBU dan mengupayakan penambahan kuota BBM bersubsidi bagi Sulut.
Sementara itu Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil mengatakan, setiap kali ada antrian panjang terkait BBM pasti pihak Pertamina selalu memberikan alasan bahwa antrian ini dikarenakan adanya keterlambatan kapal pengangkut BBM. Untuk itu ia katakan “Pemprov akan meneliti, apa sebenarnya yang menjadi penyebab,” ujar Kansil.
Dikatakannya, pihak pemerintah provinsi akan memanggil lagi Pertamina untuk mempertanyakan mengapa permasalahan ini selalu berulang. Ia berharap agar bisa ada alternatif yang bisa dilakukan oleh Pertamina. “Kasihan kalau seperti ini masyarakat kan jadi resah. Sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi aksi borong di SPBU karena kepanikan masyarakat,” katanya. (jrp)