Manado, BeritaManado.com — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Minahasa bersiap menghadapi perebutan kursi di legislatif.
Untuk itu, kader-kader tangguh telah disiapkan, termasuk untuk daerah pemilihan (dapil) Minahasa IV yang meliputi 6 kecamatan, yaitu Tompaso, Tompaso Barat, Kawangkoan, Kawangkoan Barat, Kawangkoan Utara serta Sonder.
Ada 6 kursi yang direbutkan sehingga PSI dengan penuh keseriusan dan perhitungan matang menempatkan kader-kader terbaiknya agar tidak hanya menarik untuk meraih kursi, tapi nanti mampu bekerja dengan hasil maksimal untuk rakyat.
Salah satunya, Martini Syeanie Lumintang yang dipercaya memegang nomor urut 1 untuk dapil Minahasa IV.
Martini Syeanie Lumintang atau yang akrab disapa Tini atau Syeanie memang merupakan putri asli Minahasa berdarah Kiawa.
Sebelum masuk ke partai politik, yaitu PSI pada 2017 lalu, Martini Lumintang adalah wanita karir dengan posisi mentereng.
Ibu dari 3 putri ini pernah menjabat manager marketing di perusahaan berskala global.
Martini juga dekat dengan berbagai kegiatan sosial, itu sebabnya dirinya mendirikan Yayasan God Bless You bersama suami tercinta.
Kini, meski disibukkan dengan tanggung jawab sebagai istri dan ibu, Martini tetap aktif berkarir dan melaksanakan kegiatan sosial bersama Yayasan God Bless You.
Kepada BeritaManado.com, Martini mengatakan, ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi sejak jauh hari, termasuk keputusannya untuk menjadi caleg dari PSI untuk dapil Minahasa IV.
“Namun ada banyak hal juga yang bisa dilakukan dengan lebih leluasa jika kita punya momennya. Untuk bisa mewujudkan itu, maka masuk dalam sistem merupakan salah satu jalan. Itu sebabnya, saya memutuskan untuk maju bersama PSI,” ujar Martini, Kamis (5/10/2023).
Martini pun optimis, ke depan, PSI akan makin kuat dan mampu membawa atmosfir baru untuk dunia perpolitikan di Indonesia.
Apalagi, dengan kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.
Martini pun bertekad, dengan berjuang bersama PSI, perempuan dan anak-anak usia berapapun itu akan mendapat hak dan kewajibannya.
“Kita berjuang bersama untuk perempuan dan anak-anak yang membutuhkan bantuan, yang selama ini tidak mendapat haknya. Bahkan bagi siapa saja yang tidak mendapat keadilan dan perlakuan yang layak,” kata Martini.
(srisurya)