
Manado, BeritaManado.com – Staf Khusus Bidang Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Dr. Drevy D. Malalantang S.Si., S.E., M.Pd, mengadakan pertemuan strategis dengan rektor serta pimpinan dan perwakilan perguruan tinggi se-Sulut.
Perguruan tinggi yang dimaksud yaitu yang bernanung di bawah Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (ABP-PTSI), guna membahas kolaborasi dalam pengembangan desa.
Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus untuk mewujudkan Sulawesi Utara yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan, melalui misi Gubernur YSK pada Bidang Pariwisata dan Pengembangan Kualitas SDM.
Pertemuan ini menekankan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam tiga aspek utama: Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan amenitas, atraksi wisata, dan kualitas SDM serta penguatan ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata.
Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABP-PTSI) Sulut, Drs. Teddy Manueke, MM, menyatakan, langkah awal adalah menginventarisasi seluruh potensi pariwisata di Sulut.
“Termasuk desa wisata yang sudah ada maupun desa-desa yang lain yang nantinya akan kita start-up, dengan konsep pariwisata yang ideal agar dapat dikolaborasikan dan dikembangkan menjadi desa wisata,” ujar Manueke.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menjalin kerja sama antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi guna membangun pariwisata dan desa wisata di Sulawesi Utara.
Dr. Drevy Malalantang selaku Staf khusus Gubernur Bidang Pariwisata menyambut baik inisiatif ABPT PTSI dan para pimpinan perguruan tinggi ini.
Malalantang yang juga adalah Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) Manado mengatakan, hal ini merupakan sebuah spirit untuk mengimplementasi program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains Dan Teknologi (Diktisaintek), yakni Gerakan “Kampus Berdampak” yang belum lama ini telah diluncurkan Oleh Kemendiktisaintek.
“Saatnya kampus hadir di tengah masyarakat, menjadi mitra yang berjuang bersama menjadi simpul transformasi sosial dan memiliki keberpihakan yang solutif. Kampus yang maju adalah kampus yang berdampak,” kata Malalantang.
(***/srisurya)