Bitung, Beritamanado.com – Jajaran Polres Bitung menyatakan tetap memantau proses penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 yang sementara berjalan.
Baik itu Bansos dari Provinsi maupun Pemkot Bitung, kata Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP Taufiq Arifin SHut SIK, tetap menjadi perhatian jajarannya.
BACA JUGA:
Di Bitung Ada Warga Terdaftar Penerima Bansos Covid-19 Tapi Tak Terima Batuan
“Semua kita pantau, apakah paket bantuan sesuai termasuk para penerimanya agar betul-betul tepat sasaran sesuai arahan Pak Kapolres Bitung,” kata Taufiq, Kamis (07/05/2020).
Termasuk juga kata Taufiq, proses penyaluran Bansos di Masjid Al’Azhar Kelurahan Wangurer Kecamatan Girian yang sempat dipublikasikan sejumlah media online.
“Kita sementara lidik, apakah betul ada yang tidak dapat walaupun masuk daftar penerima serta isi paket bantuan apakah utuh atau sudah dikurangi,” katanya.
Dirinya juga berharap bantuan dari masyarakat untuk bersama-sama mengawasi penyaluran Bansos Covid-19 dan segera melaporkan jika ada indikasi penyelewengan.
“Jangan takut melapor, jika ada bukti segera laporkan kepada kami agar ditindaklanjuti,” katanya.
Paket Bansos Tidak Lengkap
Dari informasi, penyaluran Bansos Covid-19 dari Provinsi Sulut di Masjid Al’Azhar Kelurahan Wangurer Kecamatan Girian selain beberapa penerima tidak kebagian, diduga paket bantuan sudah tidak utuh.
Menurut pengakuan salah satu penerima bantuan, isi paket Bansos yakni masker jumlahnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan
“Selain beras, mie instan dan ikan kaleng, ada juga masker tapi jumlahnya tidak sesuai. Harusnya lima tapi yang kami terima hanya dua,” kata salah satu penerima Bansos, La Madi, Rabu (06/05/2020).
Pemangkasan sejumlah masker oleh pengurus masjid itu, kata La Madi, dengan alasan akan digunakan pada jamaah yang akan sholat Idul fitri nanti.
“Kata pengurus masjid masker itu akan digunakan pada saat jamaah sholat idul fitri nanti,” katanya.
Tak hanya sampai situ, salah satu jamaah Al’Azhar, Syamsudin Habi menyatakan, data penerima bantuan itu diduga di manipulasi oleh oknum pengurus masjid.
“Karena ada nama-nama yang tidak sesuai dengan penerima bantuan tersebut maka kuat dugaan data itu dimanipulasi. Tapi biarlah persoalan ini menjadi evaluasi pengurus masjid ke depan untuk penerima bantuan tahap selanjutnya,” kata Syam.
Kamaruddin Kiyai Mengaku Difitnah
Sementara itu, meski sempat nyatakan difitnah, Ketua BTM Al’Azhar, Kamaruddin Kiyai tak menampik ada beberapa orang yang masuk dalam daftar tidak menerima bantuan.
“Tapi saya ingin klarifikasi tidak ada unsur kesengajaan, karena memang beras yang dibagikan itu saat ditimbang ada yang kurang yakni dua paket,” kata Kamaruddin.
Untuk satu orangnya lagi yang tidak dapat bantuan, kemungkinan ada kesalahan pendistribusian.
“Faktor manusia pak, apalagi dalam keadaan puasa saat ini. Tapi, kami akan berupaya memberikan bantuan kepada tiga orang tersebut,” katanya.
Soal masker kata dia, memang ada pemangkasan tapi itu sudah melalui rapat pengurus masjid bersama tokoh agama.
“Masker itu kami potong untuk digunakan kepada jamaah yang akan sholat nanti saat idul fitri, tapi itu sudah ada kesepakatan bersama,” katanya.
Kamaruddin menegaskan, untuk calon penerima bantua itu diputuskan bersama BTM, Imam dan tokoh agama.
“Tidak ada unsur-unsur politisir bantuan, apalagi sampai ada yang menggiring opini tujuan politik,” katanya.
(abinenobm)