Tondano – Penundaan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi termasuk Sulut langsung menuai kritikan pedas dari sejumlah kalangan di daerah ini. Salah satunya diungkapkan Oklen Waleleng, anggota DPRD Kabupaten Minahasa.
“Penundaan pelaksanaan ujian nasional pada hari Kamis nanti merupakan salah satu bukti pemerintah tidak siap dan sistem seperti ini perlu dikaji kembali. Ke depan kami mengusulkan agar soal ujian nasional dibuat di propinsi masing-masing karena fasilitas yang ada di sekolah itu berbeda untuk pusat dan daerah. Dan yang lebih mengetahui sifat dan karakteristik para murid adalah guru di daerah asal mereka,” tegas politisi Partai Golkar ini.
Ditambahkannya, keseragaman soal ujian di seluruh Indonesia saat ini tidak diimbangi dengan fasilitas yang ada di masing-masing sekolah. “Apalagi di satu ruangan ujian, masing-masing peserta mendapatkan soal yang berbeda. Ini memberikan peluang untuk para siswa dan guru bekerjasama mendapatkan bocoran jawaban agar sekolah mengejar kuantitas kelulusan daripada kualitas para siswa,” tegas anggota Komisi II yang membidangi tentang pendidikan ini. (req)