Manado – Berbagai keluhan masyrakat terkait kasus Demam Bendahara di Kota Manado terus bergulir. Salah satunya warga yang berdomisili di kawasan gedung Gereja GMIM Sentrum Manado.
Tak tanggung-tanggung, menerima permintaan warga tersebut, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Manado yang merupakan organisasi yang bergerak dibidang sosial langsung melakukan pengasapan di seputaran Gereja, selokan, Kantor Jemaat, Pastori hingga ke dalam Gedung Gereja Sentrum Manado.
“Setelah menerima permintaan dari warga jemaat Sentrum, Pak Ketua RAPI (Harley Mangindaan) langsung memerintahkan kami datang disini karena dikawasan ini sudah ada yang meninggal karena DBD dan salah satu anak Pendeta sekarang sedang dirawat di RS karena terserang DBD” tegas Noldy Rompas, koordinator Fogging RAPI Manado.
Atas aksi tersebut, RAPI menuai aspirasi dari masyarakat setempat yang dinilai aktif dan cekatan menjawab permintaan warga.
“Terima Kasih atas kesigapan RAPI dibawah pimpinan Bapak Harley Mangindaan yang langsung datang menanggapi permintaan kami karena kawasan ini sudah positif adanya jentik aedes aegypti. Respon yang cepat ini menjadi perhatian besar bagi kami,” ujar ketua BPMJ GMIM Sentrum Manado, Pdt. Octafrits Runtunuwu, STh.
Sementara itu, sejumlah warga menyesalkan lambatnya antisipasi Dinkes Manado yang lamban menanggapi keluhan dan permintaan warga.
“Sebelumnya, minggu lalu kami sudah menghubungi Dinkes Manado namun birokrasinya terlalu berbelit-belit. Padahal disini sudah banyak yang menjadi korban namun tidak ditanggapi. RAPI dihubungi Jumat kemarin (13/2/2015), dan hari ini sudah ada dilokasi. Ini merupakan bukti nyata kepeduliaan akan sesama tanpa embel apa-apa,” tegas Maxy Bambuta, tokoh masyarakat Kelurahan Lawangirung Lingkungan II. (leriandokambey)