Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Penilaian Liando atas debat Pilpres Pertama: Ketiganya Pantas Jadi Presiden, Tapi Belum Layak

by Jenly Wenur
Rabu, 13 Desember 2023, 11:19 am
in Berita Utama, Politik dan Pemerintahan
A A
  • 12shares
Ferry Daud Liando.

Manado, BeritaManado.com — Hasil debat pertama calon presiden dalam rangka Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar di KPU, pada Selasa (12/12/2023) tadi malam, melahirkan beragam tanggapan.

Dosen Ilmu Politik FISIP Unsrat Ferry Daud Liando ketika dimintai tanggapan meragukan kualitas ketiga capres saat debat itu.

“Jika kualitas debat selanjutnya akan seperti tadi malam, maka siapapun yang akan terpilih dari ketiganya belum tentu Indonesia akan menjadi lebih baik, bahkan mungkin saja akan menjadi lebih buruk,” kata Ferry Liando, Rabu (13/12/2023).

Meski pantas, namun dalam penilaiannya belum ada calon yang layak jadi Presiden.

Bahkan dirinya menyebut perdebatan semalam seperti seri sinetron yang mengandung sisi menarik karena saling menjatuhkan dengan sedikit menampilkan lawakan bak artis-artis komedi.

“Janji-janji yang ditawarkan bukan sesuatu yang taktis dan inovatif,” ujar Ferry.

Ferry kemudian menyoroti gagasan yang dimunculkan yang dalam pandangannya hanya di adopsi dari isi konstitusi dan program jangka panjang yang sudah menjadi undang-undang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Negara atau RPJMN.

Materi-materi dalam konstitusi maupun materi RPJMN, kata dia, merupakan kesepakatan politik dan wajib di eksekusi oleh siapapun presiden yang akan terpilih.

Sementara isu HAM, Hukum, Pelayanan Publik, Keadilan, dan kesejahteraan merupakan given, yaitu suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh siapapun yang akan menjadi presiden.

“Hal yang diharapkan dalam debat pilpres bukan mencopy paste apa yang memang sudah diwajibkan, akan tetapi apa pilihan strategi, solusi, dan apa yang paling di prioritaskan,” pungkasnya.

Menurutnya, jika tiga aspek ini menjadi muatan debat maka bisa jadi akan ada perdebatan karena bisa beda strategi, bisa beda solusi, dan bisa beda prioritas.

“Mana pilihan yang di klaim paling realistis dan paling dibutuhkan masyarakat maka memerlukan gagasan. Dari gagasan itulah yang akan mendapat penilaian publik apakah akan dipilih atau tidak dipilih,” jelasnya.

Sebab menurutnya, konsep debat yang hanya copy paste dari sesuatu yang given maka dalam beberapa bagian debat justru ada yang saling mendukung konsep satu sama lain.

Padahal, makna debat itu sesungguhnya adalah saling menyangga dan berlomba-lomba meyakinkan publik tentang pilihan wacana kebijakan publik yang ditawarkan.

“Sifat saling menyerang dan saling menjatuhkan lawan pada debat tadi malam justru seperti mengungkap aibnya sendiri ke publik,” tandas akademisi Unsrat ini.

Seperti serangan capres 1 ke capres 2 tentang buruknya kinerja pemerintahan saat ini sama halnya dengan membuka aibnya sendiri.

Sebab presiden saat ini juga diusung oleh Nasdem dan PKB pada pilpres 2014 dan 2019.

Kemudian di jajaran menteri terdapat kader-kader Nasdem dan PKB sebagian masuk penjara karena koruptor ketika berkuasa saat ini.

Demikian juga dengan serangan capres 2 terhadap buruknya kinerja capres 1 saat menjabat gubernur DKI Jakarta juga membuka aibnya sendiri sebab Gubernur Anies di usung Gerindra parpolnya Prabowo.

Sementara serangan capres 3 ke capres 2 tentang kondisi pemerintahan yang buruk saat ini sama halnya menjatuhkan derajat parpol yang mengusung presiden pada pilpres 2019 yang kebetulan mengusung capres 3 saat ini.

Selain itu, serangan capres 3 tentang buruknya penegakan hukum dan HAM sama halnya dengan melemahkan pasangan cawapresnya yang saat ini menjabat menkopolkumham.

Sedangkan serangan capres 1 dan 3 tentang IKN sama dengan menyerang parpol-parpol yang mengusungnya.

Sebab UU IKN diundangkan setelah persetujuan DPR RI yang beranggotakan semua parpol di DPR, kecuali PKS.

“Hasil debat tadi malam melahirkan banyak keraguan. Jika salah satu terpilih maka Indonesia terancam menjadi lebih buruk. Semoga debat pilpres kedua dan ketiga akan menjadi beda seperti semalam,” tutupnya.

(***/jenly)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 12shares
Tags: Debat pilpresdosen fisip unsratFerry Daud LiandoKPU RIPilpres 2024

Berita Terkini

Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

9 Mei 2025
Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

9 Mei 2025
Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

9 Mei 2025
Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

9 Mei 2025

Catatan Pastor Johanis Mangkey Tentang Paus Leo XIV

9 Mei 2025
Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

9 Mei 2025
Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

9 Mei 2025
Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

9 Mei 2025
Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

9 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.