Tenga—Pengobatan tradisional perkebunan Pakin Desa Sapa Barat Kecamatan Tenga ternyata banyak pengunjungnya. Bahkan, tak hanya warga Minahasa Selatan saja. Tetapi, warga dari Manado dan kabupaten/kota lainnya di Sulut pun berkunjung dan membawa pasiennya.
Tapi sayang, tempat tinggal Josh Mamangkey (80), yang adalah warga Desa Pakuure Dua Kecamatan Tenga. Pasalnya, Mamangkey yang juga disebut dokter tradiosional Pakin tersebut dibangun hanya sebuah pondokan saja. Padahal, banyak pasien yang datang berobat hingga harus berminggu-minggu lamanya.
‘’Kasihan, bangunan yang juga tempat tinggal Josh Mamangkey tersebut tidak layak. Tetapi, pengunjungnya yang datang untuk berobat sangat banyak. Sayangnya, tempat tersebut tidak layak. Padahal, warga yang baru selesai perawatan di RS Kaloorang Amurang, RS Bethesda Tomohon dan RSU Prof Kandou Manado pun harus melanjutkan pengobatan di Pakin,’’ ujar Andries Pontoh, warga Desa Tawaang Barat, Sabtu (30/6) siang tadi.
Lanjut pensiunan guru ini menjelaskan, bahwa harusnya Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan melihat hal ini. Maksudnya, karena banyaknya pasien yang ikut nginap disana. Namun, tidak memiliki kamar mandi/wc. Maka, usulnya supaya Pemkab Minsel melalui instansi terkait dapat membantu dibangunnya kamar mandi dan wc.
‘’Pada dasarnya, pasien yang datang diantar keluarga tak menghiraukan lokasinya. Mereka datang hanya mencari kesembuhan semata-mata. Bahkan, keluarga pasien pun setelah sembuh tidak diminta bayaran. Kecuali, keluarga rela memberikannya. Menariknya, banyak pejabat yang datang berobat. Termasuk, Wakil Ketua DPRD Minsel Jenny Johana Tumbuan, SE yang tak lain ibunda tercinta Bupati Christiany Eugenia Paruntu,’’ ungkap Pontoh.
Dari amatan media ini, lokasinya berada di perkebunan Pakin. Memang, banyak sekali pemondokan untuk berkebun. Tapi sayang, rumah tinggal dari om Josh Mamangkey tersebut tak layak untuk tinggal. Adakah mata hati pejabat Minsel untuk membantu rumah yang juga dijadikan rumah sakit tradisional Pakin tersebut? (and)