Manado – Pengamat menilai pelaporan harta kekayaan Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku pada Deklarasi Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Calon Kepala Daerah periode 2016-2021 di Graha Bumi Beringin adalah bentuk kejujuran dalam pelaporan kekayaan dan terlihat tidak ada penambahan aset secara signifikan.
Menurut Pengamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka, kegiatan yang dipelopori Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ukuran Calon Wali Kota (Cawali), Mangindaan paling sedikit asetnya, sedangkan Asiku sebagai Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) paling banyak aset.
“Laporan itu dasarnya adalah keterbukaan dan dilandasi kejujuran. Memang ada yang menarik ketika ada satu figur atau dua figur tidak ada ketambahan kekayaan yang signifikan atau pengurangan yang signifikan,” ujar Tumbelaka.
Namun ada juga figur-figur lain yang ketambahan dan pengurangan juga sangat besar, ini menjadi menarik, apakah laporannya jujur atau tidak.
Paling menarik khusus Mangindaan, ada kemungkinan justru memang kalau pun dia ada ketambahan itu memang mungkin buat kegiatan sosial.
“Tidak tahu strateginya sehingga gajinya dan tunjangan lainnya, memang mungkin dibagikan untuk kepentingan sosial. Tapi yang pasti ini menunjukan bahwa Mangindaan-Asiku punya komitmen yang jelas,” jelas jebolan UGM ini.
Dia berharap, ini tetap terjaga sampai kedepan. Karena ada istilah uang dari rakyat untuk rakyat, sehingga komitmen seperti itu juga penting.
Manado – Pengamat menilai pelaporan harta kekayaan Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku pada Deklarasi Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Calon Kepala Daerah periode 2016-2021 di Graha Bumi Beringin adalah bentuk kejujuran dalam pelaporan kekayaan dan terlihat tidak ada penambahan aset secara signifikan.
Menurut Pengamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka, kegiatan yang dipelopori Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ukuran Calon Wali Kota (Cawali), Mangindaan paling sedikit asetnya, sedangkan Asiku sebagai Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) paling banyak aset.
“Laporan itu dasarnya adalah keterbukaan dan dilandasi kejujuran. Memang ada yang menarik ketika ada satu figur atau dua figur tidak ada ketambahan kekayaan yang signifikan atau pengurangan yang signifikan,” ujar Tumbelaka.
Namun ada juga figur-figur lain yang ketambahan dan pengurangan juga sangat besar, ini menjadi menarik, apakah laporannya jujur atau tidak.
Paling menarik khusus Mangindaan, ada kemungkinan justru memang kalau pun dia ada ketambahan itu memang mungkin buat kegiatan sosial.
“Tidak tahu strateginya sehingga gajinya dan tunjangan lainnya, memang mungkin dibagikan untuk kepentingan sosial. Tapi yang pasti ini menunjukan bahwa Mangindaan-Asiku punya komitmen yang jelas,” jelas jebolan UGM ini.
Dia berharap, ini tetap terjaga sampai kedepan. Karena ada istilah uang dari rakyat untuk rakyat, sehingga komitmen seperti itu juga penting.