Manado, BeritaManado.com — Pengamat Sosial dan Politik Ruben Saerang menilai wajar dengan penicitraan jelang Pemilu 2024.
Para calon legislatif sering turun ke daerah pemilihan dan kepala daerah yang rajin menyambangi berbagai komunitas, disebut Ruben Saerang sebagai pemandangan lumrah.
Yang jadi persoalan, kata Ruben, jika ada wali kota atau bupati yang meninggalkan tugas utama untuk ‘bergerilya’ di luar wilayah pemerintahannya.
“Lebih parah lagi jika pencitraan dilakukan di luar arena penugasan dan menggunakan SPPD. Ini bisa dikategori korupsi dan pelanggaran etika,” tegas Ruben, Kamis (10/11/2022).
Menurut Ruben, meskipun kepala daerah tersebut berencana maju lagi atau menjajal kompetisi lebih tinggi di 2024, seyogianya tetap mematuhi ketentuan.
“Kalau ada model seperti itu harus ditertibkan demi menghindari konflik kepentingan,” tegasnya.
Contoh terbaik, lanjut Ruben, adalah peran Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Steven Kandouw yang bisa menempatkan diri antara tugas pemerintahan dan sebagai pimpinan partai politik.
Ia pun berharap kepada para kepala daerah yang berencana lanjut lagi di 2024 mengikuti wibawa Olly – Steven.
“Harus belajar taat asas dan taat struktur supaya tidak salah. Contohlah Olly – Steven yang berhasil membawa Sulut menjadi provinsi hebat dan bijak menempatkan antara tugas dan wewenang,” tandasnya.
(Alfrits Semen)