Manado — Komunitas Dinding Manado yang beranggotakan para relawan pengajar dari berbagai latar belakang, hampir delapan tahun ini secara rutin melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Pasar Bersehati.
Sebagian besar relawan yang adalah mahasiswa setiap minggunya mengajar anak-anak yang setiap hari tinggal di kompleks pasar, baik yang masih duduk di bangku sekolah maupun yang telah putus sekolah.
Para relawan yang datang pun silih berganti, ada pula yang sudah berkomitmen rutin setiap minggu datang mengajar meski tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, terutama tingkat kesabaran dan pengertian.
Seperti halnya yang dirasakan oleh Christo Paendong, mahasiswa tahun kedua di Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), jurusan komunikasi di kali pertamanya datang sebagai relawan di Komunitas Dinding Manado.
“Jujur, ini kali pertama saya datang ke Komunitas Dinding Manado, itupun diajak teman. Tapi dipengalaman pertama ini ternyata menyenangkan dan dapat pelajaran baru yang berharga,” ujar Christo kepada BeritaManado.com.
Meskipun ini adalah kali pertamanya, tapi Christo yang sejak dimulainya kelas sudah antusias dan menikmati proses interaksi yang terjalin bersama anak-anak mengaku tidak akan menyerah.
“Setelah pengalaman pertama ini, saya akan kembali lagi. Daripada tidak tahu mau kemana hari Sabtu siang sampai sore, bisa datang ke Pasar Bersehati bersama Komunitas Dinding Manado,” kata Christo.
Christo pun berharap, selain dirinya, masih ada anak-anak muda lainnya yang mau memberi diri untuk menjadi relawan mengingat besarnya tenaga yang dibutuhkan saat proses belajar berlangsung.
“Buat teman-teman lain, yang bisa bergabung, ayo bersama-sama menjadi relawan,” ajak Christo.
(srisurya)