Manado – Suksesi kepemimpinan di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) sementara berlangsung. Tiga nama lolos pada tahapan awal pemilihan rektor oleh senat Unsrat yakni, Prof Ir Marthin Dody Josias Sumajouw MEng PhD, Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA dan Prof dr Vennetia Danes MSc PhD.
Meskipun proses suksesi berjalan lancar, namun aroma busuk masih tercium dari universitas terkemuka di Indonesia timur ini. Pasalnya, sumber di internal Unsrat yang tak mau namanya ditulis mengungkapkan data dugaan korupsi sejumlah proyek berbandrol puluhan milyar rupiah dimasa kepemimpinan rektor Prof Donald Rumokoy.
Beberapa proyek tahun 2012 yang diduga bermasalah diantaranya, proyek pengadaan peralatan laboratorium fakultas teknik (APBN-P), pekerjaan pembangunan rumah sakit pendidikan, lanjutan blok A dan blok B, serta pengadaan alat laboratorium fakultas perikanan dan ilmu kelautan, FPIK (1-paket).
Misalnya dugaan korupsi proyek pengadaan peralatan laboratorium fakultas teknik melalui APBN-P tahun 2012 diungkap sumber pembayaran 80 persen hanya 17 hari sejak penandatanganan proyek.
“Pembayaran 80 persen dilakukan pada tanggal 14 Desember 2012, sedangkan kontrak ditandatangani pada 27 November 2012 sehingga waktu pekerjaan tidak rasional (hanya 17 hari), sedangkan pernyataan perusahaan pemenang bahwa perusahaan sanggup dan mampu mengerjakannya selama 60 hari, yang notabene tidak masuk diakal”. Demikian tulisan dalam lembaran yang diberikan kepada beritamanado.
Pihak Unsrat melalui PR 2 Paulus Kindangen yang dikonfirmasi BeritaManado melalui handphone, Kamis (17/7/2014), menolak berkomentar. “Kalau soal itu saya tidak tahu, silahkan hubungi bagian humas saja,” singkat Paulus Kindangen.
Juru bicara Unsrat Daniel Pangemanan yang dihubungi via handphone melalui nomor 08134074XXXX, Jumat (18/7/2014) siang, tak mengangkat hp. Pun, di-sms untuk dimintai klarifikasi oleh BeritaManado tetap tidak membalas. (jerrypalohoon)