AMURANG – Pengadaan pakaian dinas Anggota DPRD Kabupaten Minsel tahun 2011 dipertanyakan Minahasa Selatan Coruption Watch (MSCW). Cindy Rampi SH, wakil ketua bidang hukum langsung mempertanyakan hal ini. Sebagaimana yang ia dengar bahwa sejak pengukuran diawal tahun, sekitar bulan Februari dan Maret lalu hingga kini belum direalisasikan.
“Lantas waktu itu pihak penjahit telah mengukur baju dari sejumlah anggota dewan, dimana realisasinya. Masakan menjahit baju butuh beberapa bulan untuk menyelesaikan atau menjahit pakaian tersebut, itu kan tidak lazim,” tukas Rampi.
Lanjut, Rampi mengatakan bahwa, pihaknya patut mempertanyakan kejelasan anggaran tersebut. Sebab bukan tidak mungkin terjadi penyelewengan uang negara. Pasalnya sudah berbulan-bulan lamanya tak kunjung selesai. “Kan pengerjaan suatu proyek manapun hanya membutuhkan 90 hari kalender atau sekurang-kuranganya 3 bulan sudah terpenuhi. Namun hal ini tidak juga ada tanda-tanda penyelesaianya. Bahkan saya dengar beberapa anggota dewan pun
mempertanyakan kapan realisasi baju dinas tersebut,” ujarnya, Senin (22/08) sore ketika dihubungi beritamanado.
Sejumlah anggota DPRD Minsel ketika dikonfrontir terkait baju dinas tersebut, mengakui memang diawal tahun pihak penjahit telah melakukan penggukuran, namun tidak diketahuinya setelah itu sudah tidak ada kabar lagi. “Sekitar awal tahun, kalau tidak salah bulan Februari dan Maret telah melakukan pengukuran baju. Namun entah kemana setelah itu saya sudah tidak mengetahuinya,” beber Tommy Ampow, anggota DPRD Minsel dari Fraksi Demokrat ini. (ape)