BITUNG—Kendati setiap tahunnya Pemkot Bitung tidak pernah absen melakukan penerimaan PNS tenaga guru, namun rupanya masih tetap saja kurang. Buktinya, sejumlah sekolah masih mengeluhkan soal terbatasnya guru mata pelajaran, seperti di SMK Negeri 5 kota Bitung yang masih kekurangan tenaga guru.
Menurut pengakuan Kepala Sekolah SMK Negeri 5 kota Bitung, Brammy Ulag SPd, sampai saat ini sekolah yang dipimpinya belum memiliki tenaga pengajar mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.
“Semenjak aktifitas belajar mengajar dimulai di sekolah ini setahu yang lalu, tenaga pengajar untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris belum ada hingga saat ini,” kata Ulag, Kamis (21/7).
Ulag sendiri mengaku, kedua mata pelajaran tersebut sangat penting, karena dalam seminggu ada 35 jam khusus untuk mata pelajaran Matematika yang harus diisi di 7 kelas. Demikian pula dengan mata pelajaran Bahasa Inggris yang juga harus diberikan di 7 kelas dan hal ini tentu sangat menghambat dalam memaksimalkan kegiatan belajar mengajar setiap hari.
“Kami sudah menyampaikan masalah ini ke Kadis Dikpora kota Bitung, namun sayang hingga saat ini belum ada tindaklanjut,” ujar Ulag.
Akibatnya, mau tidak mau Ulag harus mensiasati kedua mata pelajaran tersebut. Dimana dirinya mengitruksikan pengajar yang ada disekolah tersebut untuk mengajarkan mata pelajaran Matematikan dan Bahasa Inggris, kendati guru bukan basik mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.
“Jika kami mengisi dengan guru honorer tentu kami tidak tahu harus mengambil dana dari mana untuk membayar gaji guru honorer, karena dalam setahun dana operasional yang diberikan hanya Rp 65 juta dan itu sangat tidak cukup,” jelas Ulag. (en)