
Ratahan – Komunitas pencinta alam, pegiat alam, dan aktivis lingkungan di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mendeklarasikan persatuan Forum Komunikasi Pencinta Alam (FKPA).
Deklarasi ini dilakukan pada Hari Sumpah Pemuda ke-92, Rabu 28 Oktober 2020, dalam upacara yang dilakukan di kawasan hutan pinus kaki Gunung Soputan, jalur Desa Winorangian, Kecamatan Tombatu Timur, Kabupaten Mitra.
Kegiatan dilakukan yang digelar secara sederhana namun hikmat ini bertujuan mempererat tali persaudaraan sesama pencinta alam, sesuai kode etik pencinta alam.
Kegiatan dihadiri oleh badan pengurus FKPA SULUT Chrystshinov Musa Mawitjere, Nining Najoan, dan Bony Oroh.
Dalam kesempata tersebut, Chrystshinov Musa Mawitjere yang bertindak sebagai pembina upacara mengungkapkan kebanggaannya atas semangat seluruh Pecinta Alam Mitra melalui kegiatan tersebut, demi persatuan dan persaudaraan yang erat.
“Peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi momen tepat mendeklarasikan persatuan seluruh Pencinta Alam yang ada di Mitra. Ini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Ditambahkannya, dengan bersatunya Pencinta Alam Mitra kiranya bisa menjadi kekuatan baru bagi Pencinta Alam di Sulut dalam naungan FKPA, demi memperjuangkan kelestarian alam.
“Kami berharap pesan moral dalam Sumpah Pemuda 92 tahun silam dapat dimaknai seluruh FKPA di Mitra dengan menjaga persatuan dan bergorong royong menjaga alam yang kita cintai,” pungkasnya.
Adapun kegiatan ini dirangkaikan dengan peringatan ulang tahun ke-11 dari Kelompok Pencinta Alam (KPA) Green Warrior selaku tuan rumah
“Selamat merayakan HUT ke-11 untuk KPA Green Warrior, semoga selalu bersatu dan eksis dengan kegiatan positif,” katanya.
Di lain pihak, Mario Lontaan selaku pelaksana tugas Ketua FKPA MITRA menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang bisa ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini bisa terlaksana karena ada kebersamaan dan persaudaraan sesama pencinta alam. Saya berterima kasih kepada BP FKPA Sulut, serta semua yang terlibat. Semoga langkah perjuangan dan gerakan kita ke depan terus diberkati,” ujar Mario Lontaan.
(Jenly Wenur)